Pembakaran bendera tauhid oleh kelompok massa Banser di Garut, Jawa Barat
Jakarta – Gegara membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid “”laailaaha `illallah” di Garut oleh Banser, mendapat kecaman dari berbagai lembaga Islam di Indonesia. Dari kecaman biadab hingga segera meminta kepada kepolisian untuk menangkapnya.
Banser atau Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama yang merupakan badan otonom NU dari GP Ansor itu, dalam tayangan video viralnya, terlihat begitu semangat melakukan pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat Tauhid di acara Hari Santri Nasional.
Aksi pembakaran itu mendapat kecaman banyak dilontarkan beragam pihak, dari kalangan tokoh ulama, pondok pesantren, ormas Islam, Juru Bicara DPP Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menyatakan, kalimat tauhid adalah kalimat suci yang harus dimuliakan. Banser dan PBNU harus mengambil tindakan dan meminta maaf kepada seluruh umat islam atas tindakan Banser.
“Ini mengarah kepada penodaan agama, maka polisi wajib usut dan tangkap pelakunya. Ayo umat Islam, kita bela kalimat tauhid bukankah kalian ingin mati dengan kalimat tauhid?,” ujar Slamet.
Banser Mirip PKI
Front Pembela Islam menyatakan mengecam dan mengutuk pembakaran bendera Tauhid. Ormas ini menganggap tindakan Banser biadab. “Mirip gaya PKI, kami sangat mengecam dan mengutuk dengan tindakan mereka, apa mereka tidak tahu di situ ada kalimat tauhid? Setan apa yang masuk ke mereka,” kata juru bicara FPI Slamet Ma`arif.
“Ini mengarah kepada penodaan agama, polisi wajib usut dan tangkap pelakunya. “Kalau bendera HTI itu ada tulisan HTI-nya. Itu bendera tauhid kebanggaan Rasulullah,” ujarnya.
Ulama Garut Marah
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Malangbong, Garut, KH Tatang Musthofa Kamal menyatakan kekecewaanya dan mengecam oknum Banser yang telah membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rosulullah‘.
“Saya secara pribadi dan seluruh warga yang ada di Pondok Pesantren Nurul Huda Malangbong Garut menyatakan sangat kecewa, sangat marah dan saya tidak ridho ada anggota Banser yang membakar bendera ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rosulullah‘,” tegas Kiai Tatang.
“Apapun alasan, bendera siapapun, bendera darimanapun, yang jelas yang dibakar adalah ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rosulullah‘, karena ini akan menyakitkan seluruh umat Islam di dunia,” ujar Tatang.
Melukai Umat Islam
Kecaman juga dikemukakan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) Said Aldi Al Idrus. Katanya, pembakaran tersebut dapat melukai hati ummat Islam.
“Kalimat tauhid merupakan ajaran inti Islam, insiden pembakaran kalimat tauhid BKPRMI kutuk keras karena melukai hati ummat Islam,” kata Said.
Said meminta agar pihak penegak hukum segera mengusut tuntas pelaku pembakaran kalimat tauhid. “Karena dikhawatirkan akan merusak hubungan sosial antar ummat Islam,” ujar dia.
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Yaqut Cholil Qoumas menganggap bahwa pembakaran itu adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan upaya untuk menjaga kalimat tauhid.
Kata Yaqut, anggotanya tidak akan membakar jika bukan kalimat tauhid yang tertera pada bendera berwarna dasar hitam itu. “Jika bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi tidak dibakar, tetapi langsung buang saja ke comberan,” tuturnya.
TAGS : Banser GP Ansor Islam FPI
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42674/Marak-Mengecam–Banser-FPI-Bilang-Biadab/