Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin
Jakarta – Bupati nonaktif Bekasi Neneng Hasanah Yasin bakal mengungkap dugaan keterlibatan Lippo Group selaku korporasi dalam kasus suap perizinan proyek Meikarta.
Untuk mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain khususnya Lippo Group, Neneng sendiri telah mengajukan permohonan sebagai Justice Collaborator (JC) dalam kasus suap yang melibatkan Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro sebagai tersangka.
“Lihat faktanya saja,” kata Neneng, sebelum menjelani pemeriksaan, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/11).
Bahkan, politikus Partai Golkar itu kembali menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini, penyidik KPK ingin mengambil sampel suara Neneng.
Sampel suara Neneng diperlukan untuk keperluan penyidikan terhadap dugaan keterlibatan korporasi yang pernah menjalin komunikasi dalam kasus suap perizinan Meikarta tersebut.
“Biasa saja, cuma cek voice,” terang Neneng.
Diketahui, KPK baru-baru ini memang tengah gencar menelusuri sumber uang suap Meikarta, yang diduga berasal dari Lippo Group. Tercatat, penyidik KPK telah memeriksa sejumlah petinggi Lippo Group, yakni Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, CEO Lippo Group James Riady, dan mantan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Toto Bartholomeus.
Kemudian Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya, Corporate Affairs Siloam Hospital Group Josep Christoper Mailool, Direktur Keuangan PT Lippo Cikarang Tbk Soni dan Direktur Keuangan PT Lippo Karawaci Tbk Richard Setiadi.
Teranyar, giliran Direktur Keuangan PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) Hartono diperiksa penyidik. Melalui Hartono, penyidik lebih banyak mengonfirmasi soal asal uang hingga proses penyuapan.
Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo Group. Penggarap proyek Meikarta ialah PT Mahkota Sentosa Utama, yang merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk.
Secara keseluruhan, nilai investasi proyek Meikarta ditaksir mencapai Rp278 triliun. Meikarta menjadi proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun grup bisnis milik Mochtar Riady itu berdiri.
Dalam kasus ini, Billy Sindoro diduga memberikan uang Rp7 miliar kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan anak buahnya terkait pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan sebesar Rp13 miliar terkait proses pengurusan izin proyek Meikarta.
Dalam kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta ini, KPK telah menetapkan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Selain Billy dan Neneng, KPK juga menjerat tujuh orang lainnya, yakni dua konsultan Lippo Group, Taryadi (T) dan Fitra Djaja Purnama (FDP), serta Pegawai Lippo Group, Henry Jasmen (HJ).
Kemudian, Kepala Dinas PUPR Bekasi, Jamaludin (J), Kepala Dinas Damkar Bekasi, Sahat MBJ Nahar (SMN), Kepala Dinas DPMPTSP Bekasi, Dewi Tisnawati (DT) serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi, Neneng Rahmi (NR).
TAGS : Suap Meikarta Lippo Group James Riady
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43494/KPK-Ungkap-Peran-Lippo-Group-Pakai-Suara-Bupati-Bekasi/