Konferensi pers redefinisi kilogram
Jakarta, Jurnas.com – Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyebut telah terjadi perubahan definisi (redefinisi) pada sejumlah satuan dasar, salah satunya satuan berat, kilogram.
Perubahan tersebut merujuk pada hasil Konferensi Umum Takaran dan Ukuran ke-26 yang berlangsung di Versailes, Prancis pada 16 November 2018 lalu.
Penjabaran sebelumnya mendefinisikan kilogram sebagai berat dari sebuah silinder platinum-iridium yang disimpan dalam lemari besi triple-terkunci di Paris.
Ahli metrologi merujuk pada logam di Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan (BIPM) Perancis tersebut sebagai Prototipe Kilogram Internasional, yang dalam istilah populernya disebut “Le Grand K.”, di mana semua ukuran massa mengacu pada prototipe fisik tersebut.
Namun pada 1989, ditemukan fakta yang mengejutkan para ahli metrologi, bahwa Prototipe Kilogram Internasional ternyata menjadi 50 mikrogram lebih ringan daripada replika yang telah didistribusikan di seluruh dunia.
Meskipun 50 mikrogram mungkin kedengarannya tidak banyak, namun perubahan itu menunjukkan bahwa beratnya tidak lagi cukup akurat untuk penelitian dan aplikasi teknologi canggih, hingga pada akhirnya Sistem Internasional Satuan (SI) menyepakati definisi satu kilogram didasarkan tiga konstantan, yakni kecepatan cahay, radiasi gelombang mikro alami atom cesium, dan konstanta Planck.
Kendati mengalami perubahan dari segi definisi, BSN menggarisbawahi bahwa satu kilogram tetap 1.000 gram, sebagaimana ukuran sebelumnya.
Lalu, apa dampaknya redefinisi ini?
- Redefinisi SI tidak lagi berbasis artefak dan hanya berbasis pada sifat atomic dan konstanta alam.
- Redefinisi pertama kali berdampak pada lembaga metrologi nasional dan organisasi-organisasi yang bekerja dalam merealisasikan unit-unit SI.
- Redefinisi ini memperkecil ketidakpastian dan meningkatkan stabilitas.
- Ketidakpastian yang lebih baik dari standar acuan berampak pada ketidakpastian yang terpropogasi yang dihasilkan oleh laboratorium terakreditasi yang memanfaatkannya.
- Redefinisi berimplikasi pula pada perlunya merevisi buku-buku yang membahas tentang sistem internasional satuan.
- Redefinisi hanya memberikan dampak pada industri-industri yang bekerja pada level kepresisian yang tinggi, seperti industri optik untuk komunikasi dan industri pesawat luar angkasa.
Sementara Kepala BSN Bambang Prasetya mengungkapkan masyarakat masih banyak yang bingung dengan definisi yang baru dari sistem metrik, ditambah lagi ada sistem British atau Imperial system yang menggunakan inchi ketimbang meter dan pound ketimbang kilogram.
“Kalau di lingkungan masyarakat, sistem metrik dengan sistem British masih rancu dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita beli tv, kita pakai ukuran inchi, konversinya berapa, mau 2,5 atau 2,54 centimeter. Kalau kita naik pesawat terbang, saat mau turun pilot selalu menyatakan ketinggian pakai kata-kata kaki. Kadang-kadang ini membuat bingung, PR kita bersama untuk bagaimana kita mensosialisasikan berbagai definisi karena sistem ukuran ini menjadi acuan kepastian,” kata Bambang pada Selasa (21/5) di Kantor BPPT Jakarta.
Ditambahkan oleh Deputi Bidang Akreditasi BSN Kukuh Syaefudin Achmad, perubahan mendasar pada definisi ukuran terletak pada bagaimana menjelaskan ukuran tersebut kepada masyarakat, siswa, dan mahasiswa, terutama pada perubahan definisi kilogram yang sebelumnya berdasarkan pada model satu kilogram dari bahan 90 persen platinum dan 10 persen iridium menjadi setara 1.4755214 x 1040 foton dengan frekuensi yang menyesuaikan jam atom cesium.
“Berkaitan kurikulum kita selama ini terbiasa mengatakan satu kilogram adalah barang yang ada di Paris. Ini penting untuk kita tularkan kepada anak didik kita di sekolah, baik di menengah maupun pendidikan tinggi,” terang Kukuh.
Sementara Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengapresiasi BSN yang tahun lalu ikut memberikan voting saat penentuan definisi baru dari kilogram pada CGPM 2018 yang diselenggarakan di Paris, Perancis dan dihadiri oleh seluruh negara pengguna sistem metrik. Nasir menyampaikan memahamkan masyarakat akan definisi yang baru ini adalah tugas yang layak diapresiasi.
“Ini harus kita fahamkan pada publik supaya tidak ada perbedaan cara pandang di dalam melihat satu ukuran. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada BSN, yang pada kali ini mencoba melihat dunia, melakukan redefinisi terhadap satuan ukuran,” imbuh Menteri Nasir.
TAGS : Definisi Kilogram BSN Bambang Prasetya Mohamad Nasir
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/53053/Definisi-Kilogram-Berubah-Ini-Dampaknya/