Brexit
Jakarta, Jurnas.com – Pemerintah Inggris sedang mempersiapkan Brexit tanpa kesepakatan, sementara beberapa anggota parlemen senior mengadakan pembicaraan untuk mencegah hal itu terjadi.
Anggota kabinet dan Brexiteer terkemuka Michael Gove mengatakan, pemerintah bekerja berdasarkan asumsi bahwa Inggris akan meninggalkan blok tanpa kesepakatan, yang sekarang merupakan prospek yang sangat nyata.
Gove, yang telah ditugaskan untuk persiapan tanpa kesepakatan, mengatakan dia berharap UE akan bersedia untuk menegosiasikan kembali perjanjian penarikan yang dicapai dengan mantan perdana menteri Theresa May.
Dilansir The National, tetapi dia memperingatkan bahwa Inggris sekarang harus beroperasi dengan asumsi bahwa mereka tidak akan.
Gove mengatakan pemerintah akan meluncurkan salah satu kampanye informasi publik masa damai terbesar yang pernah dilihat negara ini untuk mempersiapkan orang dan bisnis untuk keluar tanpa kesepakatan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia tidak akan menerima dukungan Irlandia yang kontroversial dalam kesepakatan Brexit yang baru.
Bagian belakang berupaya untuk mencegah kembalinya perbatasan keras antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia dengan menjaga sementara Inggris dalam serikat Bea Cukai dengan Uni Eropa.
Namun para pemimpin UE telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian penarikan May.
Johnson telah berjanji untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada batas waktu 31 Oktober bahkan jika itu berarti pergi tanpa persetujuan.
Tetapi pada hari Minggu, anggota Parlemen Eropa Perancis dan mantan menteri Uni Eropa Nathalie Loiseau mengecam keras rencana Johnson.
Ms Loiseau mengatakan blok itu akan menolak untuk berbicara dengannya sampai Inggris membayar Brussels 39 miliar pound (Dh175.16bn) “tagihan perceraian”.
Dia mengatakan kepada Sky News bahwa 6 tidak akan ada diskusi tentang hubungan perdagangan di masa depan sampai RUU perceraian, hak warga negara dan masalah perbatasan Irlandia diselesaikan.
Sementara itu, anggota parlemen senior telah mengadakan pembicaraan lintas partai untuk mencoba menggagalkan Brexit yang tidak sepakat.
Surat kabar Observer melaporkan bahwa Philip Hammond, mantan kanselir Konservatif, mengadakan pembicaraan rahasia dengan Partai Buruh oposisi pekan lalu.
Beberapa Konservatif senior yang dipecat oleh Johnson dalam perombakan kabinetnya pekan lalu, dan beberapa dari mereka yang memilih untuk mengundurkan diri, membentuk oposisi lintas partai untuk menghentikan Brexit yang keras.
Meskipun dipandang sebagai upaya terakhir, Konservatif pendukung tetap dapat memilih mosi tidak percaya dalam pemerintahan mereka jika Brexit keras muncul mungkin.
TAGS : Ekonomi Inggris Kesepakatan Brexit
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/56718/Inggris-Siap-Brexit-Tanpa-Kesepakatan/