Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Teheran, Jurnas.com – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, Teheran tidak berminat mengadakan perundingan nuklir baru dengan Amerika Serikat (AS).
Pernyataan itu disampaikan setelah lebih dari setahun sesudah Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian penting yang disepakati antara Iran dan enam negara adidaya pada 2015.
“Iran tidak tertarik melakukan perundingan dengan AS untuk membuat kesepakatan nuklir baru,” kata Zarif dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto di Helsinki, Senin (19/8)
“Kami sudah memiliki rincian negosiasi dengan AS dan bahwa bukan kami yang meninggalkan meja perundingan,” sambungnya.
Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, AS, Prancis, Inggris, Rusia dan China plus Jerman menandatangani perjanjian nuklir, pada 14 Juli 2015 dan mulai berlaku pada 16 Januari 2016.
Di bawah perjanjian yang dikenal dengan nama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), Iran sepakat membatasi program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sanksi terkait nuklir.
Sejak Mei, Iran menangguhkan beberapa komitmennya di bawah kesepakatan nuklir. Teheran mendukung komitmen nuklirnya dua kali sesuai dengan pasal 26 dan 36 JCPOA.
Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, mengatakan, awal bulan ini Teheran akan kembali menangguhkan komitmen ketiganya di bawah JCPOA.
“Dalam hitungan satu bulan, jika anggota pakta nuklir dari Eropa masih mengingkari kewajiban mereka masing-masing,” sambungnya.
TAGS : Kesepakatan Nuklir Iran Amerika Serikat Eropa Mohammad Javad Zarif
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/57879/Iran-Tak-Minat-Bahas-Kesepakatan-Nuklir-dengan-AS/