Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menutup perbatasan dengan Kolombia. (Foto: Marcelo Garcia/AFP)
Caracas, Jurnas.com – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, akan melewatkan pertemuan Majelis Umum PBB tahun ini di New York. Namun, dua pembantunya akan hadir mengutuk tekanan ekonomi Washington terhadap negara Amerika Selatan itu.
Maduro mengatakan, Wakil Presiden Eksekutif Delcy Rodriguez dan Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza akan mengajukan petisi kepada Sekjen PBB Antonio Guetrres yang ditandatangani oleh 12 juta warga Venezuela yang mengkritik sanksi AS terhadap negara kaya minyak itu.
“Ini adalah mayoritas besar rakyat Venezuela yang mengatakan tidak ada lagi blokade, tidak ada lagi sanksi,” kata Maduro dalam sebuah pidato kepada sayap pemuda Partai Sosialis yang berkuasa.
“Tahun ini aku akan tinggal bersama kalian semua yang bekerja di Venezuela, dengan aman dan tenang,” katanya.
Sebagai bagian dari upayanya menggantikan Maduro dengan pemimpin oposisi Juan Guaido, AS menjatuhkan beberapa putaran sanksi terhadap pemerintah Maduro.
Venezuela terlibat konflik awal tahun ini setelah Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dan mendesak Maduro untuk mengundurkan diri.
Washington menyita aset minyak negara Venezuela yang berbasis di Amerika dan telah menyalurkannya ke Guaido.
Pada awal Agustus, Trump mengeluarkan perintah eksekutif, memblokir semua properti dan kepentingan di properti Pemerintah Venezuela yang ada di AS.
Tindakan itu, yang pertama dari jenisnya terhadap pemerintah di Belahan Barat dalam lebih dari 30 tahun, juga melarang transaksi dengan pemerintah Venezuela.
Ini juga melarang membuat kontribusi atau penyediaan dana, barang, atau jasa apa pun oleh, untuk, atau untuk kepentingan tokoh-tokoh Venezuela yang ditunjuk.
Maduro menuduh Washington mencampuri urusan Venezuela dan berencana menggulingkan pemerintahannya yang sah.
Bulan lalu, ia bersumpah dalam rapat umum di Caracas bahwa bangsanya siap untuk melawan dan mengalahkan blokade imperialis Washington melawan Venezuela.
Maduro melakukan perjalanan pada menit terakhir ke New York tahun lalu setelah mengatakan ia mungkin tidak karena rencana pembunuhan.
TAGS : Presiden Venezuela Nicolas Maduro Donald Trump Majelis PBB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin