Bendera Republik Tiongkok diturunkan di kedutaan Taiwan di Honiara, Kepulauan Solomon 17 September 2019 dalam gambar diam ini diambil dari video media sosial. (Yonhap)
Jakarta, Jurnas.com – Polisi dikerahkan di jalanan ibukota Kepulauan Solomon, Honiara, Selasa, tetapi melaporkan tidak ada kerusuhan menyusul keputusan negara Pasifik yang bermasalah itu untuk mengalihkan kesetiaan diplomatik ke China dari Taiwan.
Langkah itu, terungkap Senin malam ketika para pejabat di Taipei secara pre-emptive memutuskan hubungan dengan Honiara, mendorong protes damai pro-Taiwan di pulau Malaita.
“Kami sudah bicara dengan kepala polisi di sana dan tidak ada insiden,” kata juru bicara kepolisian kepada AFP.
Di Honiara, sekelompok pengamat beberapa mengibarkan bendera Taiwan menyaksikan kedutaan Taipei menurunkan benderanya untuk yang terakhir kalinya.
Masalah ini telah memicu perdebatan sengit di sebuah negara yang sudah lama terperosok dalam korupsi, dengan banyak yang melihat manuver diplomatik sebagai upaya oleh elit politik untuk membuat sarang mereka sendiri.
“Peralihan ini telah didorong oleh beberapa anggota parlemen, yang didukung oleh pengaruh asing,” seorang pria, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP di jalan-jalan Honiara pada hari Selasa.
“Itu tidak mencerminkan apa yang orang-orang di negara ini akan pilih.”
Chinatown Honiara telah menanggung beban kekerasan massa di masa lalu, yang terbaru ketika Perdana Menteri Manasseh Sogavare terpilih pada bulan April tahun ini.
Penduduk China, beberapa di antaranya telah menjadi penduduk selama beberapa generasi telah lama menjadi sasaran kebencian yang terus-menerus, diperburuk dengan semakin banyaknya migran baru yang menurut penduduk lokal merasa cengkeraman pada ekonomi ibukota.
Polisi mengatakan mereka memiliki petugas tambahan yang berpatroli untuk menjaga perdamaian dan pertemuan sedang berlangsung dengan kelompok masyarakat.
“Kami mengingatkan orang-orang untuk tidak mengambil hukum ke tangan mereka sendiri dan mengingatkan mereka tentang apa yang terjadi di masa lalu ketika protes terjadi,” kata seorang juru bicara kepolisian.
Selain menutup kedutaannya, Taipei juga akan membatalkan program bantuan yang berfokus pada pertanian dan kesehatan, sementara Solomon Star Times melaporkan 125 siswa yang saat ini sedang menerima beasiswa di Taiwan harus kembali ke rumah.
“Sangat disesalkan bahwa proyek kerja sama mereka yang belum selesai harus berakhir, dan itu adalah kerugian bagi orang-orang Kepulauan Solomon,” kata Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam sebuah pernyataan yang menyatakan penyesalan dan kecaman yang kuat
Pemerintah Solomon belum membuat pernyataan resmi tentang keputusannya dan Sogavare membatalkan konferensi media yang direncanakan Selasa, mengutip jadwal sibuk.
TAGS : Bendera Taiwan Wilayah Salomon
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin