Penanggungjawab ARJ Haidar Alwi
Jakarta, Jurnas.com – Tokoh agama, tokoh masyaralat, serta Aliansi Relawan Jokowi dibawah naungan Haidar Alwi menggelar aksi menyalakan 9.999 lilin di sekitar Bundaran Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu (18/9/2019) malam.
Salah satu peserta aksi dan ketua relawan Timur Indonesia Bersatu (TIB) Andreas Parapaga mengatakan, peristiwa rasisme yang terjadi di Papua adalah masalah semua anak bangsa Indonesia. Karena itulah digelar aksi menyalakan 9.999 lilin
“Kita melakukan aksi penyalaan lilin karena lilin memiliki filosofi rela mengorbankan diri demi menerangi yang lain,” jelas Andreas.
Kenapa jumlah lilinnya 9.999, tidak digenapkan saja menjadi 10.000 lili ? Andreas mengatakan bahwa 9.999 lilin itu agar nanti digenapkan menjadi 10.000 oleh Pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi.
“Satu lilin lagi kita harapkan dari pemerintah untuk anak bangsa di Papua. Pak Jokowi sebagai bapak kami. Nyalakanlah satu lilin lagi, sebagai tanda kehidupan dan kedamaian untuk tanah papua,” tegas Andreas.
Andreas juga menegaskan, di Papua tak pernah pembeda-bedaan suku, ras, dan golongan. Dari mana pun orang datang ke Papua akan disambut sebagai orang Indonesia.
“Maka kita ada Papeda sebagai singkatan Papua Penuh Damai. Siapa pun yang datang ke tanah kami di Papua kami anggap saudara kami,” tegas Andreas.
Pada kesempatan itu, Haidar Alwi mengatakan, Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat konsern pada perdamaian di Papua. Sangat cinta pada Papua seperti semua rakyat yang cinta pada Papua.
“Indonesia tanpa Papua bukan Indonesai. Airmata Papua adalah airmata Indonesia,” kata Haidar.
Ia juga menegaskan, dalam agama apapun dan dalam diri manusia mana pun ada roh tuhan. Karena itu, mempersekusi satu orang sama dengan mempersekusi umat manusia dan mempersekusi tuhan.
“Kita semua sama, sebagai anak bangsa Indonesia. Di mata tuhan dan di mata pemerintah kita semua sama,” jelas Haidar.
Ia pun mengingatkan, Papua dari dulu adalah anak kandung ibu pertiwi. Haidar sebagai penanggungjawab ARJ menyatakan diri sebagai saudara kandung anak Papua baik yang ada di Jakarta maupun di seluruh Indonesia.
“Kita usulkan pemerintah segera bereskan masalah di Papua,” jelasnya.
Haidar mengusulkan, agar di setiap daerah diangkat satu anak Papua untuk duduk sebagainpejabat pemerintahan dan birokrasi.
“Saudara kita dari Papua harus jadi pejabat di setiap provinsi dan kabupaten kota. Entah eselon IV, III, II, bahkan eselon I. Di Bandung, Jakarta di mana pun harus ada orang Papua jadi pejabat di kota masing masing,” kata Haidar mebgusulkan.
Dengan cara ini, Haidar berharap birokrasi akan bisa menggambarkan bahwa Papua adalah Indonesia. “Tak ada alasan sedikit pun untuk keluar dari NKRI. Kita semua saudara dan kita semua keluarga,” tuntas Haidar.
TAGS : Aksi menyalakan 9.999 lilin Papua Damai
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin