Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela (Foto: Ist)
Johannesburg, Jurnas.com – Warga Afrika Selatan ramai-ramai memperingati hari kematian pejuang anti-Apartheid, Nelson Mandela, pada Kamis (5/12) waktu setempat.
Putri Mandela, Zindzi, yang merupakan Duta Besar Afrika Selatan untuk Denmark turut mengenang ayahnya lewat cuitan. “Sudah enam tahun berselang sejak kepergianmu. Saya terus mengenangmu dalam hati saya, Ayah,” tulis Zindzi di akun Twitternya.
Menteri Olahraga, Seni, dan Budaya Afrika Selatan, Nathi Mthethwa juga mengenan Nelson Mandela di akun Twitternya. Ia mengatkan, “Nelson Rolihlala Mandela mendedikasikan hidupnya untuk pembebasan rakyat kita. Semoga dunia tidak pernah melupakan beliau.”
Mandela menghembuskan napas terakhirnya pada 5 Desember 2013, di kediamannya di Johannesburg, pada usia 95 tahun. Ia menderita menderita infeksi saluran pernafasan.
Dia adalah presiden kulit hitam pertama yang terpilih secara demokratis di Afrika Selatan pada 1994. Orang-orang Afrika Selatan menyebutnya sebagai “Bapak Bangsa” karena kegigihannya memperjuangkan hak-hak kaum minoritas di negara itu.
“Setiap tanggal 5 Desember, kami selalu menjalankan tradisi dengan berkumpul bersama keluarga dan melakukan gerak jalan atau maraton,” kata juru bicara the Nelson Mandela Foundation.
TAGS : Nelson Mandela Afrika Selatan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/63551/Putri-Mandela-Kenang-Enam-Tahun-Kematian-Ayahanya/