Ilustrasi (Foto: Theindependent)
Jakarta – Satu orang remaja putri meninggal setiap 20 menitnya akibat kehamilan atau persalinan. Dilansir dari theindependent, hampir 30 ribu gadis remaja meninggal setiap tahunnya, karena komplikasi yang muncul akibat kehamilan atau persalinan.
Buruknya perawatan atau fasilitas kesehatan, serta tidak tersedianya alat kontrasepsi, ditenggarai menjadi penyebab utama, angka kematian akibat kehamilan pada remaja masih banyak terjadi.
Oleh karena itu, organisasi non pemerintah, Save the Children meminta agar anak perempuan mendapat akses yang lebih baik terhadap alat kontrasepsi dan perawatan kesehatan, agar permasalahan itu tidak memburuk.
Save the Children mendorong Pemerintah Inggris untuk terus meningkatkan ketersediaan alat kontrasepsi di seluruh dunia. Theresa May berjanji bahwa anggaran bantuan luar negeri tetap berada di angka 1,7 persen dari pendapatan nasional.
Banyak perempuan menunda penggunaan alat kontrasepsi karena adanya hambatan sosial atau budaya, remaja wanita yang berasal dari negara-negara miskin di Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Malawi, dan Tanzania adalah yang paling beresiko mengalami kematian akibat kehamilan tersbeut.
“Tidak dapat diterima, banyak gadis muda yang sekarat karena tidak memiliki akses terhadap alat kontrasepsi seperti kondom atau pil, atau karena budaya serta mitos,” ungkap salah satu pengurus dalam Save the Children, Kirsty McNeill.
“Inggris telah memimpin jalan dengan meruntuhkan penghalang berbahaya ini, sehingga perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia memiliki hak untuk memutuskan apakah dan kapan mereka akan hamil, suatu keputusan yang dapat menyelamatkan hidup mereka,” tambahnya.
Menurutnya remaja perempuan perlu diberi akses yang lebih besar terhadap alat kontrasepsi, dan bahwa alat kontrasepsi perlu digratiskan. Tidak hanya itu, ia menyatakan perlunya menghilangkan mitos-mitos tentang keluarga berencara, sehingga para wanita dapat memutuskan apa yang terjadi pada tubuh mereka sendiri.
Para pemimpin dunia dunia bertemu dalam pertemuan keluarga berencana di London, untuk membahas hal-hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan, dan kontrasepsi gratis di seluruh dunia.
KTT tersebut diselenggarakan oleh Departemen Pengembangan Internasional, United Nations Population Fund, Bill and Melinda Gates Foundation, badan amal ini bahkan telah membuat film yang menggambarkan bagaimana sulitnya mendapat akses terhadap alat kontrasepsi bagi sebagian wanita dan gadis di beberapa negara.
Yayasan yang digawangi oleh miliader dunia Gates Foundation, memperkirakan bahwa 214 juta perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia, maish tidak mendapatkan akses terhadap kontrasepsi gratis. Bahkan di negara kaya seperti Amerika Serikat, ada kekhawatiran bahwa pencabutan dan penggantian Obamacare, dapat menghilangkan manfaat pengendalian kelahiran bagi jutaan wanita di AS.
Di Inggris sendiri, tingkat kehamilan remaja berada pada titidk terendah sepanjang masa. Hal ini dikarenakan peningkatan pendidikan seks dan akses terhadap kontrasepsi, selain itu juga munculnya stigma terhadap ibu remaja, dan meningkatnya harapan bagi wanita muda untuk melanjutkan pendidikan atau untuk mendapatkan pekerjaan.
TAGS : Kehamilan Alat Kontrasepsi Kematian
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18663/Save-the-Children-Ajukan-Kontrasepsi-Gratis-di-Seluruh-Dunia/