Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Esmail Qa`ani (Foto: Press TV)
Moskow, Jurnas.com – Pemerintah Rusia mengatakan, ancaman Amerika Serikat (AS) untuk membunuh Brigadir Jenderal Esmaeil Qa`ani, komandan baru Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), tidak dapat diterima.
“Saya menyatakan sekali lagi bahwa pernyataan itu tidak dapat diterima bagi kami. Pernyataan seperti itu telah dibuat di luar hak dan hukum, dan perwakilan dari negara-negara dunia tidak berhak untuk mengucapkannya,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada briefing berita di ibukota Moskow, Kamis (23/1).
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Mousavi mengecam ancaman pembunuhan Washington secara terangan-terangan terhadap Brigjen Jendral Qa`ani.
Ia menyatakan bahwa pernyataan terakhir Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook adalah publikasi resmi dan penyingkapan terang-terangan terorisme sasaran dan negara AS.
“Sekarang, setelah rezim Zionis (Israel), AS adalah rezim kedua yang secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan sumber daya pemerintah dan angkatan bersenjata untuk tindakan teroris dan mereka akan melanjutkannya di masa depan,” tambah Mousavi.
Diplomat Iran lebih lanjut mencatat bahwa jalan Washington untuk tindakan teroris adalah tanda yang jelas dari kelemahan, keputusasaan, dan kebingungan di antara para pejabat rezim AS.
Mousavi yang mengutuk pernyataan kurang ajar dan tindakan teroris para pemimpin AS itu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk juga mengutuk Paman Sam karena kelanjutan dari tren ini cepat atau lambat akan menimpa semua negara.
Hook mengatakan kepada harian Asharq al-Awsat, komandan Pasukan Quds yang baru akan merasakan nasib seperti pendahulunya, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari.
Sebelumnya, Jenderal Qa`ani berjanji akan melanjutkan jalan yang ditempuh Letnan Jenderal Soleimani dengan kekuatan. Ia mengataka,n tujuannya adalah untuk mengusir pasukan Amerika keluar dari wilayah tersebut.
Pada 8 Januari, IRGC menembakkan sejumlah rudal balistik ke Pangkalan Udara al-Asad di provinsi Andar di Irak barat, tempat lebih dari 1.000 tentara AS bermarkas, dan fasilitas militer Amerika lainnya di Erbil, ibukota wilayah Kurdistan.
Serangan itu sebagai pembalasan atas serangan drone yang diperintakan langsung Presiden AS Donald Trump untuk membunuh Letnan Jenderal Soleimani dan rekan-rekannya awal bulan ini.
TAGS : Jenderal Esmaeil Qa`ani Amerika Serikat Korps Pengawal Revolusi Islam Iran
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/66257/Rusia-Kecam-Rencana-AS-Bunuh-Pengganti-Jenderal-Soleimani/