Dina Y Sulaeman
Jakarta – Pengamat Timur Tengah (Timteng) Dina Y Sulaeman mengatakan, isu penyingkiran Qatar dari negara-negara Teluk sudah cukup lama. Ia menerangkan sikap Qatar yang mulai berbaik hati dengan Iran adalah salah satu alasannya.
Pada April 2016, kata Dina, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar, Syeikh Hamad bin Jassim al-Thani memuji-muji Iran dalam pidatonya. Ia bahkan menyerukan negara-negara GCC menjalin kerjasama dengan Iran dan mengakhiri kebijakan pasif yang selama ini dalam berbagai krisis di timur tengah, termasuk Suriah.
“Sebenarnya kalau dirunut lebih jauh, emang sejak lama saudi sebel sama Qatar, rebutan pengaruh, apalagi Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin (IM), sementara IM sudah dinyatakan teroris oleh saudi,” kata Dina kepada Jurnas.com pada Rabu (7/6)
Bukan hanya Arab Saudi, tujuh negara lainnya secara mengejutkan setelah ikut memutus hubungan dengan Qatar. Yakni, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, pemerintah Timur Libya, Maladewa dan Mauritius.
Beberapa negara yang mengekor Saudi memiliki kepentingan terutama dana dan dukungan politik. Misal, kata Dina, rezim monarkhi Bahrain sangat bergantung pada rezim Saudi. Karena itu, negara tersebut mengikuti langkah Saudi. Mesir, tidak sepakat dengan Qatar karena melindungi Ikhwanul Muslimin yang notabene dianggap teroris.
Pihak Iran sendiri jauh-jauh sebelumnya membicarakan ketegangan di Teluk, setelah Saudi secara resmi memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin (5/6). Juru bica Kementerian Luar Negeri Iran (Kemenlu), Behram Ghasemi mengungkapkan salah satu alasannya adalah keberadaan “pasukan asing,”yaitu kehadiran para Mujahidin dari berbagai faksi di Suriah untuk memperebutkan kekuasaan
TAGS : Qatar Arab Saudi Iran
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/17203/Pengamat-Timteng-Sudah-Lama-Qatar-Ingin-Disingkirkan/