Viru corona atau COVID-19 (Foto: Shutterstock)
Washington, Jurnas.com – Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Robert Redfield memperingatkan bahwa serangan virus corona baru (Covid-19) gelombang kedua, akan lebih dahsyat dari saat ini.
“Ada kemungkinan bahwa serangan virus pada bangsa kita pada musim dingin tahun depan sebenarnya akan lebih sulit daripada yang baru saja kita lalui,” kata Redfield dikutip dari Washington Post pada Rabu (22/4).
Menurut dia, di saat wabah saat ini mulai menunjukkan penurunan, Redfield mengimbau pemerintah supaya mempersiapkan kemungkinan serangan gelombang kedua di beberapa bulan mendatang.
“Kita akan mengalami epidemi flu dan epidemi coronavirus pada saat yang bersamaan,” ungkap dia. Kombinasi tersebut dikatakan akan membuat tekanan yang lebih besar pada sistem perawatan kesehatan negara.
Diketahui, sejak pertama kali menginfeksi di AS pada 20 Januari lalu di negara bagian Washington dekat Seattle, AS telah mencatatkan 810.000 kasus positif, dan lebih dari 45.000 orang meninggal karena penyakit itu.
Redfield dan otoritas kesehatan publik lainnya memuji instruksi tinggal di rumah, dan penutupan bisnis dan sekolah di seluruh negeri guna memperlambat penyebaran infeksi.
Tetapi pembatasan itu juga menghambat perdagangan AS, menyusul 22 juta orang yang tidak bekerja selama empat minggu terakhir.
Bahkan ketika karantina wilayah secara bertahap diperlonggar, Redfield menekankan pentingnya individu untuk terus mempraktikkan jarak sosial antara satu sama lain.
Pada saat yang sama, lanjut dia, otoritas kesehatan masyarakat harus meningkatkan sistem pengujian untuk mengidentifikasi mereka yang terinfeksi, dan untuk menemukan interaksi pribadi yang dekat melalui penelusuran kontak.
TAGS : Covid-19 Virus Corona Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/71004/AS-Serangan-Covid-19-Gelombang-Kedua-Lebih-Dahsyat/