Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com – China meminta Amerika Serikat untuk meringankan sanksi Korea Utara, dimana pada hari yang sama Korea Utara Kim Jong Un membahas penguatan pencegahan nuklir.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang mengatakan tindakan lebih penting antara Amerika Serikat dan Korea Utara adalah duduk untuk membahas berbagai sudut pandang.
“Dialog lebih baik daripada tidak sama sekali. Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah mengambil langkah-langkah aktif untuk meredakan ketegangan dan denuklirisasi, tetapi sayangnya itu tidak dapat memperoleh tanggapan substansial dari Amerika Serikat, yang telah menyebabkan terhentinya pembicaraan AS-Korea Utara,” kata Wang dikutip UPI, Senin (25/05).
China telah menawarkan untuk memberikan peran mediasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan September di Majelis Umum PBB, Wang meminta Amerika Serikat dan Korea Utara untuk “membangun kepercayaan melalui tindakan yang disinkronkan.”
“Jalan ke depan adalah kemajuan paralel dalam denuklirisasi,” kata Wang tahun lalu, mengacu pada langkah-langkah denuklirisasi yang didukung oleh Beijing.
“Korea Utara akan bertemu dengan Amerika Serikat di tengah jalan, dengan syarat untuk mendukung penyelesaian politik masalah Semenanjung Korea.”
China juga mendukung pencabutan sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan PBB, menuduh embargo ekonomi telah berdampak pada orang-orang biasa di negara itu.
Dalam penampilan publik pertamanya dalam lebih dari 20 hari, pemimpin Korea Utara itu mengatakan dalam pertemuan yang diperluas dari Partai Buruh yang berkuasa untuk “mendukung keseluruhan angkatan bersenjata.”
Pertemuan itu bisa menjadi pertanda Pyongyang akan segera mengadakan rapat pleno Komite Sentral partai, di mana ia dapat memutuskan untuk membatalkan moratorium pengujian nuklir, menurut Yonhap.
TAGS : Sanksi Korut Amerika Serikat Pemerintah China
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/72797/China-Minta-AS-Cabut-Sanksi-Korut/