Ilustrasi berkumur-kumur (Foto: Alodokter)
Jakarta, Jurnas.com – Aktivitas berkumur dengan menggunakan obat kumur dikatakan dapat menghambat penularan virus corona baru (Covid-19). Penelitian bernada spekulatif ini dipublikasikan dalam Jurnal Function.
Dikutip dari Medical News Today pada Kamis (28/5), bila uji klinis terhadap studi ini terbukti efektif, maka masyarakat memiliki pilihan lain untuk mengurangi penularan Covid-19 selain mencuci tangan dan mengenakan masker.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, SARS-CoV-2 atau Covid-19 merupakan virus yang diselubungi oleh membran berbentuk mahkota. Karenanya ilmuwan berasumsi untuk merusak virus ini maka terlebih dahulu harus mengganggu membrannya.
Dan penggunaan sabun, air, atau disinfektan rupanya dapat mengganggu selubung virus dan membunuh virus. Sementara penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa desinfektan dapat membunuh virus tersebut.
Para ilmuwan sebelumnya telah menunjukkan bahwa virus bereplikasi secara signifikan di tenggorokan. Dengan demikian, pasien Covid-19 cenderung memiliki konsentrasi virus tertinggi di daerah ini.
Dengan tingkat tinggi virus di tenggorokan, mudah bagi seseorang untuk menularkannya melalui pernapasan, batuk, dan bersin.
Penelitian sebelumnya tentang kemampuan alkohol mengganggu membran SARS-CoV-2 telah berfokus pada produk dengan kandungan alkohol tinggi, antara 60-70 persen.
Hal ini dikarenakan produsen biasanya merancang produk berbasis alkohol agar efektif dalam berbagai keadaan, termasuk virus, bakteri, dan jamur.
Namun, penelitian lainnya mencoba mengeksplorasi apakah produk berbasis alkohol yang berkekuatan rendah seperti obat kumur dapat mempengaruhi membran virus, menghambat penularan, atau mengurangi keparahannya.
Ilmuwan berpedoman, jika penyebaran virus yang signifikan berasal dari tenggorokan, maka masuk akal untuk menguji kemanjuran produk yang berpotensi membunuh virus di lokasi ini.
TAGS : Aktivitas Berkumur Penelitian Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/72909/Studi-Obat-Kumur-Dapat-Menghambat-Penularan-Covid-19/