Vaksin virus corona Italia memiliki antibodi yang dihasilkan pada tikus yang bekerja pada sel manusia, menurut tes yang dilakukan di Rumah Sakit Spallanzani, penyakit menular Roma. (File foto: Reuters)
Washington, Jurnas.com – Amerika Serikat (AS) menyambut baik keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki mengenai asal-usul virus corona baru (COVID-19) di China.
“Kami menyambut baik penyelidikan WHO. Kami melihat penyelidikan ilmiah sebagai langkah penting untuk memiliki pemahaman yang lengkap dan transparan tentang bagaimana virus ini menyebar ke seluruh dunia,” kata duta besar AS untuk PBB, Andrew Bremberg di Jenewa, Sabtu (11/7).
Pernyataan Bremberg itu adalah dukungan yang tidak terduga, mengingat bahwa WHO telah menghadapi kritik keras AS atas penanganan krisis COVID-19.
Pada Jumat (10/7), WHO memberangkatakan seorang ahli epidemiologi dan spesialis kesehatan hewan ke Cina untuk mencoba dan mengidentifikasi sumber hewan dari pandemi COVID-19.
WHO mengatakan tim pendahulunya akan berada di Beijing untuk akhir pekan ketika mereka meletakkan dasar untuk misi yang lebih luas yang bertujuan mengidentifikasi bagaimana virus melompat dari hewan ke manusia.
Bremberg mengatakan AS berharap pihak berwenang China akan menawarkan tim ilmuwan akses penuh ke data, sampel, dan lokasi, dan menantikan laporannya tepat waktu.
Presiden AS Donald Trump menuduh WHO merusak penanganan pandemi dan menjadi “boneka China”.
Pada Selasa (7/7), Washington secara resmi memulai penarikannya dari WHO, menjadikan ancaman Trump baik untuk mencabut badan PBB dari donor utamanya atas pengelolaan pandemi tersebut.
Virus corona baru telah menewaskan sedikitnya 556.000 orang dan menginfeksi lebih dari 12,4 juta sejak muncul di China Desember lalu. Para ilmuwan meyakini virus pembunuh berasal dari sebuah pasar di kota Wuhan yang menjual daging binatang eksotis. (Alrabiya)
TAGS : Amerika Serikat Asal-usul Corona Spesialis WHO
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/75238/AS-Sambut-Keputusan-WHO-Selidiki-Asal-usul-Corona-di-China/