Dibayangi Sentimen The Fed, Rupiah Berpotensi Potensi Menguat

Dibayangi Sentimen The Fed, Rupiah Berpotensi Potensi Menguat

JawaPos.com – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan dipengaruhi oleh sentimen global terkait pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell di pertemuan para pejabat bank sentral dunia Jackson Hole secara virtual semalam. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI), saat ini rupiah berada di level 14.702.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Atiston Tjandra mengatakan, pertemuan The Fed semalam memberikan gambaran yang dovish atau pesimis mengenai kondisi ekonomi AS dan ingin mendorong inflasi AS melebihi target inflasi saat ini di atas 2 persen.

Menurutnya, hal ini memberi indikasi bahwa The Fed akan mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter yang mungkin lebih agresif untuk membantu memulihkan ekonomi AS.

“Sikap ini mendukung pelemahan nilai tukar dolar AS,” ujarnya dalam pesan singkatnya kepada JawaPos.com, Jumat (28/8).

Namun di sisi lain, kata dia, pernyataannya ditangkap oleh pelaku pasar bahwa inflasi di AS ke depan akan lebih tinggi dari saat ini.  “Inflasi yang naik biasanya mendorong penguatan nilai tukarnya sehingga semalam dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, Ariston menilai, sikap bank sentral akan memberikan sentimen positif ke depan untuk aset berisiko karena memberikan stimulus ke pasar untuk mendorong kenaikan inflasi dan membantu pemulihan ekonomi di AS.

Namun, Ia menambahkan, reaksi pasar semalam dengan penguatan dollar AS mungkin akan terbawa ke pasar Asia pagi ini yang bisa memberikan tekanan ke nilai tukar negara berkembang.

“Rupiah mungkin bisa tertekan di awal perdagangan terhadap dolar AS dan bisa saja menguat di akhir perdagangan dengan sentimen di atas. Potensi hari ini di kisaran 14.550-14.750,” tutupnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link

Related Articles