JawaPos.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, mengapresiasi pada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan kepada Indonesia, dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang cukup sulit.
“Terima kasih atas dukungannya. Pemerintah Indonesia saat ini terus melakukan upaya keras untuk menghadapi situasi yang berat dan terus melakukan berbagai upaya untuk bangkit. Sebagaimana kita ketahui bersama, dampak Covid-19 sangatlah besar dan tidak ada satu negarapun di dunia yang siap menghadapi pandemi yang sedemikian dahsyat dan begitu cepat penularannya,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (23/10).
Mengutip data dari IMF, Suharso menyebutkan bahwa, pada World Economic Outlook Oktober 2020, pandemi Covid-19 telah mengganggu aktivitas ekonomi dunia di tahun 2020.
Perdagangan dunia diperkirakan turun 10 persen. Hal ini sama seperti kondisi perdagangan pada saat global finansial krisis tahun 2009. Sehingga diperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 akan turun menjadi minus 4,4 persen. Ini bisa berdampak pada naiknya tingkat pengangguran dunia yang diperkirakan sebesar 7,09 persen, atau 80 juta orang akan berada dalam kemiskinan ekstrim (pendapatan dibawah USD 1,9 per perhari).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat Covid-19 mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen pada kuartal II tahun 2020 dan diperkiraan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh level minus 1,1 persen,” ungkap Menteri.
Selain itu, lanjutnya, kontraksi ekonomi tersebut juga berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran sekitar 2,9 juta orang, mengakibatkan tingkat pengangguran berada pada kisaran 7,8 hingga 8,5 persen. “Kondisi ini tentu akan berdampak pada pencapaian agenda tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” imbuhnya.
Dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19 saat ini, terutama di bidang kesehatan, maka Pemerintah Indonesia akan terus menggiatkan peningkatan fasilitas kesehatan. Seperti penetapan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, pemenuhan kapasitas laboratorium seperti reagen, alat tes dan sarana laboratorium untuk melakukan upaya deteksi terhadap masyarakat yang memiliki risiko terhadap penularan Covid-19, serta meningkatkan penanganan pasien, dengan terus memberikan dukungan penyediaan dan distribusi alat pelindung diri dan alat kesehatan bagi tenaga medis.
Baca juga: Sri Mulyani Ramal Ekonomi Indonesia Masih Minus, Resesi Di Depan Mata
Oleh karena itu, Suharso mengajak semua pihak untuk bersama-sama bangkit dari pandemi Covid-19 dan bersama-sama melanjutkan capaian agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebab menurutnya, SDGs merupakan acuan bagi kita semua tanpa terkecuali untuk melakukan strategi pemulihan yang lebih baik dengan paradigma pembangunan baru, yang mengintegrasikan dan menyeimbangkan dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan secara bersamaan.
“Kompleksnya situasi yang kita hadapi saat ini menyadarkan kita untuk bekerja saling bahu membahu untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi pasca pandemi. Pemulihan untuk pembangunan yang lebih baik disebut sebagai: Build Forward Better, yang akan menjadi tema SDGs kita ke depan,” ucapnya .
Sementara, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Arifin Rudiyanto mengatakan, bahwa Bappenas dalam rangka melaksanakan tugas koordinasinya sejak tahun 2018 sudah menginisiasi penyelenggaraan road to SDGs annual conference.
“Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai koordinator pelaksanaan SDGSs di Indonesia mengajak seluruh platform partisipasi dan masyarakat umum untuk bersama merumuskan solusi terbaik terhadap dampak covid 19 untuk pencapaian SDGs di Indonesia,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Kuswandi
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link