Aeye memiliki spesialisasi sensor laser jarak jauh, atau yang biasa disebut dengan lidar yang dapat mengenali kendaraan di jalan hingga 300 meter.
Continental ingin menambahkan kemampuan itu ke teknologi lidar, dengan kamera dan sensor radar jarak pendek yang sudah dimilikinya.
Kendati demikian, Continental dan Aeye tidak mengungkapkan lebih detil mengenai saham yang akan diperoleh pemasok Jerman, juga mengenai dananya.
Chief Executive Officer Aeye, Blair LaCorte mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kedua perusahaan akan bekerja sama untuk bersaing mendapatkan kontrak yang diputuskan pada tahun depan untuk melengkapi kendaraan yang akan diluncurkan pada 2024 dan 2025 dengan sistem yang dirancang untuk mengotomatiskan jalan raya.
“Biaya teknologi lidar mengalami penurunan tajam yang membuatnya lebih realistis untuk kendaraan konsumen,” kata LaCorte dan Gunnar Juergens, kepala unit bisnis lidar Continental yang dikutip dari Reuters, Rabu.
Prioritas pertama Continental adalah pasar kendaraan ringan di kelas premium, dan langkah selanjutnya adalah menerapkan (teknologi) pada setiap kendaraan komersial yang akan hadir pada 2025.
Chief Executive Officer Tesla Inc, Elon Musk mengatakan teknologi lidar tidak diperlukan untuk mengaktifkan mengemudi otomatis. Tetapi para pembuat mobil dan pemasok utama seperti Continental mendorong hal itu dengan upaya untuk memangkas biaya sensor.
Baca juga: Bentley Continental GT Mulliner ungkap kemewahan jelang debut
Baca juga: Bursa Jerman ditutup melemah, pemasok otomotif Continental raih keuntungan terbesar
Baca juga: Mengenal LiDar, sensor kamera di iPhone 12 Pro
Pewarta: KR-CHA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link