JawaPos.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan memberikan efek berlanjut perekonomian bagi kinerja ekspor Indonesia. Hadirnya Indonesia dalam perjanjian kerjasama itu merupakan pencapaian tersendiri dalam kinerja ekspor.
“Ini merupakan pencapaian tersendiri bagi Indonesia di kancah perdagangan internasional, dan kita patut berbangga karena RCEP lahir atas gagasan Indonesia pada 2011 dan proses perundingannya hingga selesai sepenuhnya dipimpin salah satu putra terbaik Indonesia,” kata Agus usai penandatangan RCEP yang juga disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/11).
RCEP yang merupakan kesepakatan perdagangan regional terbesar di dunia, kata Agus, juga diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi dunia dari resesi global.
Selain itu, RCEP juga diharapkan mampu mendorong Indonesia lebih jauh ke dalam rantai pasok global dengan memanfaatkan backward linkage, yakni memenuhi kebutuhan bahan baku atau bahan penolong yang lebih kompetitif dari negara RCEP lainnya, dan forward linkage, yakni dengan memasok bahan baku atau bahan penolong ke negara RCEP lainnya.
“Indonesia harus mampu memanfaatkan arah perkembangan ini dengan segera memperbaiki iklim investasi, mewujudkan kemudahan lalu-lintas barang dan jasa, meningkatkan daya saing infrastruktur dan suprastruktur ekonomi, dan terus mengamati serta merespons tren konsumen dunia,” ujar Agus sebagaimana dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.
Diketahui, Presiden Joko Widodo sebelumnya menyambut baik perjanjian RCEP dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-37, Minggu (15/11/2020) ini. Menurut Presiden, hal ini merupakan momen berserjarah lantaran Indonesia merupakan inisiator kerja sama tersebut pada KTT ASEAN 2011 silam.
Jokowi menyebutkan, perjanjian itu telah melalui proses yang panjang selama hampir satu dekade. Semua negara merasakan bahwa proses perundingan RCEP bukan sesuatu yang mudah.
Karena itu, penandatanganan perjanjian tersebut merupakan hasil dari komitmen yang kuat terhadap multilateralisme atau kerja sama antarnegara dari negara-negara di kawasan.
“Penandatanganan ini menandai masih kuatnya komitmen kita terhadap multilateralisme,” kata Presiden.
Tercapainya perundingan RCEP tersebut juga menandai komitmen negara-negara terhadap prinsip perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan menguntungkan semua pihak. Menurut Jokowi, hal ini memberikan harapan dan optimisme baru bagi pemulihan ekonomi pascapandemi.
Dalam KTT tersebut, negara-negara RCEP menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinam Indonesia selama proses perundingan berlangsung. Jokowi pun menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan banyak pihak yang terlibat dalam perundingan itu.
Credit: Source link