Kata Pengamat, Citra Rezim Jokowi Bisa Dianggap Buruk di Mata AS

Kata Pengamat, Citra Rezim Jokowi Bisa Dianggap Buruk di Mata AS

indopos.co.id – Insiden penembakan enam anggota Laskar FPI hingga meninggal dunia bersamaan dengan momentum pertemuan antara Plt Menteri Pertahanan AS Christopher Miller dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

“Kedatangan Plt Menhan AS Christopher Miller di Indonesia untuk mengadakan pertemuan dengan Prabowo, justru terjadi penembakan enam Laskar FPI. Kejadian tersebut membuat Rezim Jokowi menjadi buruk di mata AS,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah kepada indopos.co.id di Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Amir mengatakan, ada pendapat bahwa kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) dari Arab Saudi ke Indonesia terdapat peran AS. “Amerika punya kepentingan membendung pengaruh Komunis Tiongkok di Indonesia dengan memanfaatkan HRS. Plt Menhan AS Miller pastinya membaca media asing terkait penembakan enam Laskar FPI. Termasuk mendapat informasi dari agen CIA di Indonesia terkait perkembangan kasus HRS,” ungkap dia.

Apalagi, sambung Amir, informasi yang dipublikasikan dari Kemhan AS bahwa pertemuan Miller dengan Prabowo membahas pertahanan kedua negara, khususnya terkait Indo-Pasifik.

“Kepentingan AS di Indo-Pasifik memperhitungkan kepentingan umat Islam Bangsa Indonesia. Begitupun dengan Indo-Pasifik umat Islam di Malaysia dan Brunei Darussalam yang juga simpati dengan HRS. Terlebih, HRS juga merupakan penasehat salah satu kerajaan di Malaysia. Ini diperhitungkan oleh AS, merangsang umat Islam Malaysia dan Brunei Darussalam memperkuat Indo-Pasifik,” papar dia.

Terkait dengan Indo-Pasifik, tambah Amir, tidak terlepas dari persoalan Laut Cina Selatan.

“Baru-baru ini Tiongkok mengklaim Laut Cina Selatan sebagai miliknya. Hal ini tentunya tidak diinginkan Amerika Serikat,” tukas Amir. (rul)

Credit: Source link

Related Articles