Tujuan akhir untuk EV itu adalah mengurangi dampak lingkungan, terutama penggunaan bahan bakar fosil. Dengan menggunakan kendaraan baterai itu menjadi satu langkah yang baik dan itu menjadi salah satu fokus kami. Kami juga sudah punya line up yang cukup lengkap dari hybrid, plug-in sampai full baterai yaitu Honda E,” kata Yusak Billy dalam video conference, Kamis sore.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa nantinya target penjualan Honda secara global pada 2030, 2 per 3 nya adalah hasil dari penjualan kendaraan listrik.
“Kami punya target, 2 per 3 dari penjualan Honda secara Global itu adalah kendaraan listrik pada 2030 nanti,” kata dia.
Baca juga: Honda Brio Satya puncaki penjualan kendaraan HPM pada November
Baca juga: HPM tutup Brio Virtual Drift Challenge
Tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik, Honda juga nantinya akan mengembangkan dan menciptakan kendaraan konvensional seperti yang saat ini dengan tetap mengedepankan kendaraan yang ramah lingkungan.
“Tidak hanya EV, kami juga berfokus untuk menciptakan engine untuk sebuah kendaraan yang hasilnya akan menjadi kendaraan yang ramah lingkungan seperti kendaraan listrik,” ucap dia.
Dalam hal ini, untuk mendistribusikan dan membawa kendaraan listrik di Indonesia perlu adanya pemahaman yang mendalam terlebih infrastruktur yang belum memadai seperti di negara-negara maju lainnya.
“Untuk mobil listrik kita harus belajar lebih dalam jika di Indonesia, seperti halnya infrastruktur yang harus disediakan. Selain itu, kita juga punya strategi untuk menciptakan mobil itu menjadi kendaraan ramah lingkungan baik masih menggunakan mesin atau baterai kita akan memilih mana yang lebih cocok,” tutur dia.
Baca juga: Honda CR-V Hybrid 2021 hadir di Inggris dengan banyak perubahan
Baca juga: Honda E jadi mobil terbaik di Jerman
Baca juga: Sekilas tentang Honda City Hatchback, pesaing baru Yaris
Pewarta: KR-CHA
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link