JawaPos.com – Prudential Indonesia meluncurkan inovasi berupa dana investasi campuran berbasis syariah dengan mata uang rupiah yang memberikan akses kepada nasabah terhadap investasi yang lebih stabil dengan diversifikasi aset-aset syariah sukuk dan saham untuk imbal hasil yang lebih optimal. Inovasi ini diberi nama PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund.
Selain menjawab kebutuhan nasabah, PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund diluncurkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang memiliki potensi sangat besar.
Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat 83 persen masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya mengelola keuangan.
“Mengelola keuangan dengan baik sangat penting untuk memperkuat ketahanan keuangan keluarga, khususnya dalam bersiap menghadapi situasi tidak terduga, sehingga membantu masyarakat mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan mereka,” ujar Nini dalam keterangan yang diterima JawaPos.com, Jumat (11/12).
Nini menuturkan, PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund merupakan inovasi PRUSyariah sebagai salah satu solusi untuk mendorong masyarakat tertarik berinvestasi di aset syariah, termasuk saham-saham syariah.
“Selain menghadirkan PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund dan inovasi produk berbasis syariah lainnya, kami juga akan terus memperkuat PRUSyariah dengan menjalin kemitraan dengan seluruh pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan digital terkemuka, mengembangkan ekosistem gaya hidup syariah dan sharia knowledge centre, serta terus meningkatkan literasi masyarakat Indonesia tentang keuangan dan asuransi jiwa syariah,” ujar Nini.
Guru Besar Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran Dian Masyita mengatakan bahwa selain memiliki potensi besar yang didukung populasi Muslim terbesar di dunia, ekonomi syariah nasional yang bertumpu pada sektor riil juga memiliki daya tahan tinggi. Khususnya dalam menghadapi situasi krisis.
“Namun demikian, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Khusus untuk sektor keuangan syariah, rendahnya tingkat literasi dan inklusi masyarakat masih menjadi tantangan besar. Khusus bagi pasar modal syariah, masih minimnya jumlah dan variasi produk yang diterbitkan oleh para pelaku industri menjadi salah satu hambatan utama. Masih banyak tugas bersama yang harus diselesaikan di 2021,” kata Dian.
Credit: Source link