Nilai Ekonomi Digital Indonesia Pada 2021 Diperkirakan Capai Rp 337 T

Nilai Ekonomi Digital Indonesia Pada 2021 Diperkirakan Capai Rp 337 T

JawaPos.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperkirakan nilai ekonomi digital pada 2021 mendatang dapat mencapai Rp 337 triliun. Atau mengalami pertumbuhan sebesar 33 persen dari hasil riset Bank Indonesia (BI), yang menyebutkan nilai ekonomi digital tahun ini sebesar Rp 253 triliun.

Menteri Kominfo, Jhonny G Plate mengungkapkan, peningkatan pertumbuhan tersebut didorong oleh komitmen pemerintah dalam meningkatkan transformasi digital disektor infrastruktur. “Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akselerasi transformasi digital, di antaranya melalui peningkatan infrastruktur digital,” ujarnya dalam keteranganya, Kamis (24/12).

Johnny menjabarkan, saat ini upaya mengakselerasi transformasi digital akan lebih terkonsentrasi pada pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi dan internet hingga pelosok daerah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan ekonomi digital yang pada 2021.

Jhonny menilai, penyelenggaraan acara Top Digital Awards 2020 merupakan bentuk dukungan dari ekosistem digital terhadap agenda pemerintah yang berupaya melakukan percepatan sejumlah program digitalisasi di era 4.0. Apalagi, sejauh ini tren digitalisasi dan penggunaan internet meningkat pesat di masyarakat, sebagai solusi untuk menunjang berbagai aktivitas di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Memasuki era New Normal, kata Jhonny, pemerintah juga mendorong akselarasi transformasi digital di perusahaan dan institusi. Berdasarkan hasil riset yang melibatkan 800 perusahaan dan institusi, beberapa perusahaan yang dinilai berhasil dalam inovasi dan menerapkan teknologi digital antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Ada sejumlah temuan penting dalam riset tersebut, perusahaan dan institusi mulai memperhatikan secara serius sisi IT security, lantaran ada tren peningkatan serangan siber di tengah kondisi pandemi. Pada sisi data center, peserta masih fokus pada pengembangan aplikasi dan hanya menyediakan server room atau belum semuanya didukung data center.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link

Related Articles