JawaPos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno membeberkan strategi yang harus dilakukan para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kala menghadapi ‘next normal’. Salah satunya adalah jurus inovasi.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu, dalam situasi pandemi covid-19 yang sangat dinamis ini, para pelaku UMKM diharuskan untuk tetap berinovasi. Selain inovasi, next normal mengharuskan pelaku UMKM untuk beradaptasi.
Adaptasi yang ia maksud yakni bagaimana para pelaku UMKM bisa menjual produk-produk yang dicari oleh para wisatawan di tengah pandemi Covid-19. Karena berdasar data Kemenparekraf, saat ini wisatawan dalam negeri masih mendominasi.
“Kemudian gunakan platform digital untuk berjualan. Hal itu juga termasuk beradaptasi dengan zaman,” kata Sandiaga melalui keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Sabtu (9/1).
Baca Juga: Surabaya Tolak PSBB Jawa-Bali Selama 2 Pekan, Ini Respons Satgas Pusat
Baca Juga: Cahyo: Jokowi Sudah Menang 2-0
Baca Juga: Soal Drone Laut Tiongkok, Golkar Minta Retno dan Prabowo Tegas
Selanjutnya, kata mantan Wagub DKI Jakarta ini, adalah kolaborasi. Karena itu ia mengajak semua pihak untuk mengembangkan sports tourism, berwisata sekaligus berolahraga.
Terkait dengan sport tourism, kata Sandiaga, bulan Maret mendatang rencananya akan ada event Triatlon yang bakal digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dengan konsep hybrid. Setengah virtual, setengah physical.
Diketahui, Triatlon adalah sebuah kompetisi yang terdiri atas serangkaian cabang olahraga, yaitu renang, balap sepeda, dan lari yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu. Triatlon merupakan kompetisi kecepatan waktu, di mana peserta harus dapat membagi tenaga dalam setiap tahapnya.
Konsep pariwisata di era baru dengan inovasi ini sangat diutamakan aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Tentunya ini butuh kolaborasi seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat.
“Jadi itu strategi berikutnya di next normal adalah kolaborasi. Dulu zamannya kompetisi, sekarang ini zamannya kolaborasi,” kata dia.
Credit: Source link