La Nyalla Mataliti
Jakarta – Pemilihan umum kepala daerah di Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan dilaksanakan sekitar delapan bulan lagi. Empat tokoh Jatim siap bersaing mengisi tapuk pimpinan guna menggantikan posisi Pakde Karwo yang masa tugasnya akan selesai.
Guna melihat antusias masyarakat serta seberapa populer ke empat tokoh yang bakal maju di Pilgub Jatim, Survei Indonesia Network Election kembali melakukan penelitian.
Dimana hasilnya, masyarakat Jatim mengatakan, bahwa Syaifullah Yusuf hanya dianggap memiliki tingkat kapabilitas 70,5% responden. Kemudian sosok Khofifah Indar parawansa 74,7% persen dan kemudian Tri Rismaharini 74,9%.
“Yang mengejutkan adalah La Nyalla, karena dirinya memiliki kapabilitas yang tertinggi untuk memimpin Jawa Timur dinilai oleh 78,4% respoden,” kata Direktur Eksekutive INES, Widodo Tri Sektianto,” melalui rilisnya, Jakarta, Senin (23/10).
Sementara dari tingkat Leadership ke empat tokoh tersebut, yang paling dianggap menginspirasi atau memberikan teladan, lagi-lagi sosok La Nyalla mendapat suara terbanyak yakni 73,7 persen, kemudian disusul Tri Rismaharini 72,4%.
“Sedangkan Syaifullah Yusuf dinilai memiliki leadership yang just oleh 67,2% responden dan Khofifah Indar Parawansa 71,8 % responden,” katanya.
Untuk tingkat Akseptabilitas tokoh yang dinilai masyarakat Jatim, Syaifullah Yusuf mendapat 63,2% lalu Walikota Surabaya Tri Rismaharini 71,8%, sedangkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 70,7%. “Dan lagi-lagi yang tertinggi tingkat Akseptabilitasnya adalah La Nyalla dengan perolehan 74,3%,” terangnya.
Untuk diketahui, Akseptabilitas adalah menggambarkan seorang pemimpin yang dikategorikan akseptabel jika ia dapat diterima oleh dan bisa bekerja sama dalam hal yang positif dengan berbagai kelangan, kelompok, golongan, partai atau suku manapun.
Tokoh tersebut tidak Xenophobis, tidak sectarian, tidak eksklusif, tidak etnosentris, tidak chauvinis, dan terbuka terhadap relitas bahwa dunia kehidupan adalah beragam (multicultural) jika ditinjau dari aspek adat istiadat, kultur, perilaku/ watak,ataupun pandangan hidup mereka.
“Seorang pemimpin dikatakan tidak Xenopobis jika dia tidak merasa takut, khawatir, curiga terhadap kedatangan dan keberadaan orang, suku, maupun bangsa lain di daerahnya, sepanjang mereka memiliki komitmen terhadap kemajuan dan pembangunan daerah yang mereka datangi ataupum mereka tempati. Disinilah sosok La Nyalla dianggap paling mampu oleh masyarakat Jawa Timur,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk kompetensi sebagai Kepala Daerah yang dinilai dari kemampuan sebagai Chief Executive Officer untuk memimpin Jatim seperti yang diharapkan masyarakat selama 5 tahun ke depan. Diharapkan sosok tersebut bisa melakukan perubahan yang bisa bermanfaat bagi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat Jatim.
“Dan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Jawa Timur yang dalam Lima Tahun selalu dibawah 70%. Maka tokoh yang dianggap punya Kompentensi untuk hal tersebut bisa dilihat dimana La Nyalla Mataliti dinilai oleh 89,4% masyarakat Jawa Timur memiliki Kompentensi untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur,” ujarnya.
Sementara Tri Rismaharini lanjutnya, dinilai 79,3% responden, Khofifah Indar Parawansa 73,8 %, dan Syaifullah Yusuf hanya mendapat 60,4%.
Ketika dalam pertanyaan menggunakan kuisioner, dari empat nama tokoh, siapakah yang akan bapak/ibu pilih menjadi Gubernur Jawa Timur. Maka hasil tabulasi data jawaban responden pada kuisioner didapati bahwa 21,3 % Responden menjawab untuk memilih La Nyalla, 19,1% memilih Tri Rismaharini, Lalu 16,3 % memilih Khofifah Indar Parawansa sedangkan yang memilih Syaifullah Yusuf hanya 10,8 % dan selebih nya 32,5 % belum menentukan pilihanya.
“Ini artinya ada perubahan pilihan kepada Tokoh dari pertanyaan spontan ke tertutup pada kuisioner yang diajukan pada responden, dimana dari 56,1 belum punya pilihan dalam pertanyaan terbuka dan sekarang 67,5 persen sudah punya pilihan,” tandasnya.
Diketahui, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau memiliki Hak pilih saat pilkada 2018 nanti.
Survei ini jumlah sampel sebanyak 2.178 orang, dengan mengunakan metode multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±2,1% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Distrik yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini dilakukan mulai 6-16 Oktober 2017.
TAGS : Pilkada 2018 Pilgub Jatim La Nyalla
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/23644/Hasil-Survei-La-Nyalla-Sosok-Penganti-Pakde-Karwo/