Kandidat Vaksin Merah Putih Dikirim ke Bio Farma Paling Lambat April

Kandidat Vaksin Merah Putih Dikirim ke Bio Farma Paling Lambat April

JawaPos.com – Sembari menunggu bahan baku vaksin atau kiriman vaksin jadi dari luar negeri, pemerintah juga berupaya mengembangkan Vaksin Merah Putih. Lembaga penelitian dan universitas yang turut melakukan penelitian telah menunjukkan kemajuan dalam penemuan kandidat Vaksin Merah Putih dalam waktu dekat.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti mengatakan, Vaksin Merah Putih adalah vaksin yang dikembangakan berbasis virus Covid-19 yang beredar di Indonesia. Pada Maret atau paling lambat April 2021, kandidat vaksin akan diserahkan ke PT Bio Farma (Persero) untuk diuji pada tahap selanjutnya.

“Kami ada beberapa pusat penelitian di Lembaga Eijkman, di ITB, UI, Unair, dan sebagainya. Perkembangannya sampai saat ini sesuai target,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (9/2).

Ali melanjutkan, proses selanjutnya yang dimaksud merupakan langkah-langkah yang harus dilakuan untuk menguji keamanan dan khasiat vaksin. Yakni dengan melakukan uji praklinik dengan hewan percobaan, dan uji klinik I, II, dan III.

“Semua uji klinik itu harus ditempuh. Setelah itu mengurus untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM),” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto, menyampaikan kesiapan PT Bio Farma dalam melakukan proses selanjutnya.  “Jadi, kompetensi kami selain memproduksi vaksin berbasis inactivated virus, juga di vaksin berbasis recombinant. Terkait Vaksin Merah Putih, saat ini Bio Farma sudah bisa memproduksi sendiri vaksin hepatitis B berbasis recombinant yang tentu tidak jauh juga teknologi dan fasilitasnya dengan dengan vaksin Covid-19 berbasis recombinant,” jelasnya.

Ali mengingatkan juga bahwa vaksin bukan satu-satunya cara terbebas dari pandemi Covid-19. Masyarakat diimbau juga tetap melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, dan treatment).

“Ini semua harus komprehensif. Tentu dengan vaksin kita berharap terbentuknya kekebalan kelompok sebagai upaya mencegah tertular Covid-19,” ungkapnya.

Ali Ghufron menambahkan, Vaksin Merah Putih memiliki peran penting bagi kemandirian bangsa, “Kita tahu Indonesia itu negara besar, jadi kemandirian bangsa ini sangat penting untuk ekonomi ke depan. Untuk itu, tidak hanya vaksin bahkan segala peralatan kesehatan ke depannya kita harus bisa mandiri,” pungkasnya.

 

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link

Related Articles