JawaPos.com–Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo menyoroti fenomena buzzer yang terus mengancam kehidupan demokrasi, keberagaman, dan kebersamaan, sebagai bangsa. Fenomena buzzer akan terus terjadi selama pendidikan literasi lemah, pendidikan kritis lemah, dan tidak ada etika dalam hal penggunaan media sosial.
”Hal ini terjadi karena salah satunya kesadaran politik etis enggak ada,” ujar Romo Benny kepada wartawan, Sabtu (13/2).
Romo Benny mendorong bagaimana buzzer sebagai medium bisa digunakan untuk menjual sebuah ide dan gagasan. Sehingga yang terjadi di ruang publik adalah adu gagasan.
”Jangan sampai orang-orang yang punya gagasan dan memiliki kemampuan, tidak bisa berperan di dalam ruang publik,” kata Romo Benny.
Lebih lanjut, Romo Benny berharap para propaganda tidak lagi bicara hal yang negatif, tetapi berbicara hal yang positif, bangsa dan negara, kemajemukan, dan keberagaman.
”Kalau bicara buzzer, seharusnya punya komitmen pada masa depan negara. Itu di atas segala-galanya,” tegas Romo Benny.
”Kalau ruang demokrasi tanpa gagasan maka muncul pemimpin yang kerdil, pemimpin yang dikarbit,” tambah Romo Benny.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link