JawaPos.com – Pemerintah d terus melakukan pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi kawasan wisata premium. Pembangunan infrastruktur di DPSP Labuan Bajo dilaksanakan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi lingkungan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur di DPSP Labuan Bajo memperhatikan aspek konservasi dan keberlanjutan sosial, budaya, masyarakat, ekologi dan ekonomi.
“Penataan di DPSP Labuan Bajo sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku. Ini merupakan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo yang juga diharapkan dapat menjadi multiplier effect,” ucapnya secara virtual, Jumat (19/2).
Ia memaparkan, salah satu kawasan di DPSP Labuan Bajo yang ditata adalah Pulau Rinca yang saat ini progresnya mencapai 37 persen. Penataan ini meliputi Dermaga Loh Buaya yang merupakan peningkatan dermaga eksisting, bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut.
Lalu, ada elevated reck pada ruas eksisting, yang berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung.
Kemudian, bangunan pusat jnformasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria. Serta, bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link