DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (19/2), sejumlah peristiwa terjadi. Berikut lima berita yang menjadi atensi pembaca Balipost Online. Ini, cuplikan peristiwa dan link yang bisa diklik untuk membaca lebih detilnya.
1. Karantina OTG-GR di Hotel Dihentikan Sementara, Kembali ke Isolasi Mandiri
DENPASAR, BALIPOST.com – Isolasi bagi orang atau pasien COVID-19 tanpa gejala hingga gejala ringan (OTG-GR) selama ini dilakukan di hotel. Maksimal perawatan pasien selama 10 hari.
Hal ini dilakukan setelah adanya evaluasi bahwa isolasi mandiri yang dilakukan OTG-GR di rumah masing-masing tidak efektif. Bahkan, memicu klaster keluarga yang meningkatkan penyebaran COVID-19.
Selengkapnya baca di sini
2. Balik Lagi ke Isolasi Mandiri, Ahli Virologi Sebut Tak Efektif
DENPASAR, BALIPOST.com – Mulai Jumat (19/2), karantina terintegrasi yang dilakukan di hotel dan dibiayai pusat untuk orang tanpa gejala-gejala ringan (OTG-GR) COVID-19 dihentikan sementara. Sekretaris Satgas COVID-19 Bali, Made Rentin, menyebutkan para OTG-GR akan kembali melakukan isolasi mandiri di rumah.
Ahli Virologi FKH Universitas Udayana, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menegaskan, penerapan karantina mandiri tidak efektif. Karena, mereka yang dikarantina belum bisa dipercaya.
Selengkapnya baca di sini
3. Gunakan GeNose untuk Wisatawan Bisa Jadi Daya Ungkit Pariwisata
JAKARTA, BALIPOST. com – Pemanfaatan GeNose C19 di dalam mendukung industri pariwisata tetap memperhatikan keamanan. Aspek penting yang perlu diprioritaskan dalam penggunaan GeNose C19 adalah standar kebersihan (hygiene) bagi masyarakat, petugas pemeriksa dan lingkungan.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, penggunaan GeNose C19, alat skrining COVID-19 berbasis embusan nafas yang menggunakan kecerdasan artifisial, di industri pariwisata harus disertai dengan penegakan protokol kesehatan.
Selengkapnya baca di sini
4. Kembali, Ada Rekanan Setor Dana PEN Pariwisata ke Kejari Buleleng
SINGARAJA, BALIPOST.com – Peringatan tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng yang meminta agar siapapun pihak yang pernah menerima uang diduga dari hasil mark-up dana PEN bidang pariwisata agar dikembalikan, nampaknya cukup efektif. Sejak peringatan itu dilontarkan, pihak yang menerima setoran dana dari Dinas Pariwisata (Dispar) telah mengembalikan dana tersebut kepada penyidik.
Kepala Seksi (Kasi) Intel Buleleng A.A Jayalantara seizin Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng Gede Astawa, Jumat (19/2) mengatakan, sejak kasus ini bergulir sampai pada tahap penahanan 7 orang tersangka, dana PEN yang disita menjadi barang bukti mencapai Rp 520.760.900. Menurut Jayalantara, penambahan uang yang berhasil disita ini terjadi setelah salah satu rekanan menemui penyidik Kejari Buleleng.
Selengkapnya baca di sini
5. WNI Pelesir ke LN Keluarkan Miliaran Dolar AS
JAKARTA, BALIPOST.com – Warga negara Indonesia (WNI) yang berwisata ke luar negeri mengeluarkan miliaran dolar AS. Ini diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu.
Dikutip dari Kantor Berita Antara menyebut uang yang dikeluarkan wisatawan Indonesia pelesir ke luar negeri sebelum masa pandemi Covid-19 mencapai 10 miliar dolar AS. Oleh karena itu, pemerintah berupaya menggenjot pergerakan wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri.
Selengkapnya baca di sini
Credit: Source link