JawaPos.com – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan tekanan terhadap seluruh sektor perekonomian, tak terkecuali bisnis kontruksi. Tahun ini, berbagai stimulus dan mulai menurunkan kasus Covid-19 serta mulai jalannya vaksinasi diharapkan mampu mendorong kembali konsumsi semen nasional.
“Dengan dukungan berbagai kebijakan dan stimulus yang diberikan pemerintah, pertumbuhan konsumsi semen yang lebih kuat akan terjadi pada semester ke-2 tahun ini, khususnya semen curah dengan dimulainya beberapa proyek infrastruktur,” kata Direktur dan Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Antonius Marcos dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/3).
Menurutnya, memasuki 2021 industri semen masih tertekan karena siklus tahunan musim hujan termasuk meningkatnya kasus baru pasca libur akhir tahun. Namun, dengan cuaca yang lebih kering dan kecenderungan penurunan kasus baru harian belakangan ini, termasuk proses vaksinasi yang sudah mulai berjalan sejak Januari, industri semen sudah mulai menunjukkan kenaikan permintaan.
Sama dengan sektor usaha lain pada umumnya, sepanjang 2020 Indocement juga mengalami penurunan kinerja. Perusahaan mencacatkan pendapatan sebesar Rp 14,18 triliun, turun 11 persen dibanding pendapatan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 15,94 triliun.
“Perusahaan membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) sebesar 16,926 juta ton di 2020, turun 10,1 persen dibanding volume penjualan 2019 yang tercatat 18,831 juta ton,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, permintaan semen domestik nasional mengalami penurunan sebesar 10,4 persen sehingga pangsa pasar perusahaan sepanjang 2020 naik tipis menjadi 25,8 persen dari posisi 2019 yang mencapai 25,5 persen.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link