JawaPos.com – Layanan eCommerce terus berkembang dan banyak berkontribusi meningkatkan transaksi jual beli pelaku bisnis, tak terkecuali sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Layanan ini memungkinkan pelaku usaha baik perusahaan besar maupun UMKM menjalankan bisnisnya dari sekedar offline menuju online.
Transaksi jual beli yang sebelumnya dilakukan dengan bertemu langsung antara penjual dan pembeli, kini mulai bergeser. Proses jual-beli barang dan jasa kini bisa dilakukan melalui genggaman jari berbasis jaringan elektronik.
Kehadiran eCommerce sangat membantu masyarakat jika hendak membeli suatu produk. Dari segi para pelaku usaha, mereka dapat semakin memperluas jangkauan pasarnya.
Penyebaran informasi tentang suatu produk dapat dilakukan secara lebih cepat, dan memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga hal ini mulai menggeser pola serta cara konsumsi, dan bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Laporan Google, Temasek, Bain & Company pada 2020 memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 124 miliar pada 2025. Sektor eCommerce menjadi sektor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi digital tersebut, dengan perkiraan nilai transaksi sebesar USD 83 miliar pada tahun 2025.
Meski demikian, studi yang dilakukan Lazada Indonesia pada kuartal keempat 2020 lalu mencatat 87 persen UMKM di Indonesia belum terdigitalisasi.
SVP, Traffic Operations & Seller Engagement Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro mengatakan, “Pebisnis UMKM sebenarnya, bisa memanfaatkan eCommerce memudahkan mereka beradaptasi di dunia digital. Dengan perilaku konsumen yang juga sudah mulai beralih ke belanja online, potensi pertumbuhan bisnis di ranah online jelas sangat besar.”
Haikal mengungkapkan bahwa dari 13 persen UMKM yang sudah terdigitalisasi menurut Studi Lazada, 87 persen diantaranya menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat dari sistem logistik di eCommerce, sedangkan 94 persen diantaranya merasakan program marketing yang efektif dari eCommerce.
“Kemudahan bisnis melalui eCommerce juga dirasakan dari sisi teknologi, inovasi produk, akses pendanaan, infrastruktur dan kapabilitas SDM, hingga manajemen pelanggan dan akses pasar,” ungkapnya.
Pada Desember 2020, Lazada mengeluarkan studi bertajuk “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce” yang menggarisbawahi pentingnya peran eCommerce dalam mendukung sektor bisnis, khususnya UMKM, untuk beradaptasi di era digital. Bila 100 persen perusahaan besar di Indonesia telah terdigitalisasi, hanya 13 persen UMKM yang sudah mulai digitalisasi.
Studi Lazada menunjukkan bahwa meski banyak perusahaan besar sudah menjalani transformasi digital, kebanyakan masih menghadapi tantangan di beberapa hal, dengan utilisasi teknologi, pemberdayaan talenta digital dan logistik menjadi isu utama.
Sementara itu, UMKM di Indonesia saat ini masih didorong untuk terus bergerak ke arah transformasi digital sepenuhnya. Selain membutuhkan akses pada infrastruktur digital yang stabil dan menyeluruh, UMKM di Indonesia perlu terus diberdayakan melalui program-program edukasi/ pelatihan, pemberdayaan serta bimbingan untuk menggunakan teknologi secara optimal agar dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan.
Studi Lazada mencatat, perusahaan dan UMKM yang sudah terdigitalisasi setidaknya sudah menggunakan platform eCommerce sebagai salah satu strategi bisnisnya.
Digitalisasi melalui eCommerce jelas mendorong inklusi digital UMKM melalui penyediaan akses ke berbagai fitur digital.
Jadi, untuk pelaku UMKM, manfaatkan eCommerce dan mulailah perjalanan transformasi digital untuk bertumbuh!
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link