Minat Baca Rendah Picu Anak Sulit Sosialisasi

Minat Baca Rendah Picu Anak Sulit Sosialisasi

JawaPos.com – Minat baca yang rendah di kalangan anak-anak Indonesia sebaiknya tak dianggap remeh. Sebab, buku adalah sarana pendidikan yang tepat untuk tumbuh kembang para upik dan buyung.

”Selain bermanfaat menambah wawasan, buku mengajarkan anak nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat. Mengingat setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda-beda,” kata Nur Wulan, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Surabaya, kepada Jawa Pos.

Wulan yang banyak menulis artikel ilmiah terkait sastra dan buku anak menyebutkan, berdasar survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019, indeks aktivitas literasi membaca memperlihatkan angka 37,32 persen. Di sisi lain, terjadi lonjakan peningkatan internet secara sigifikan selama lima tahun terakhir.

”Buku anak pasti mengandung nilai pedagogi. Buku juga bisa membuat anak mengenalkan siapa dirinya. Dan, itu penting,” kata penulis Masculinities in Colonial Indonesian Children’s Literature tersebut.

Lebih dari itu, buku juga dapat mengembangkan imajinasi anak. Yang akan berpengaruh pada kemampuan berinovasi.

Jika minat baca yang rendah tersebut dibiarkan, lanjut Wulan, dikhawatirkan bakal memicu dampak negatif di kemudian hari. Di antaranya, kreativitas yang tidak berkembang, kesulitan memahami atau menguasai masalah, mudah dipengaruhi hal-hal negatif, serta sulit bersosialisasi dan meningkatkan kualitas diri. Nanti permasalahan-permasalahan itu juga berdampak pada keberlangsungan peradaban bangsa.


Credit: Source link

Related Articles