AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem sudah merancang sejumlah program strategis untuk pemulihan perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19. Selama ini, Karangasem mengandalkan sektor galian C untuk menggelembungkan “pundi-pundi” pendapatan asli daerah (PAD), selain bertumpu pada sektor pariwisata.
Mengingat sumber pendapatan utama itu sangat riskan diterpa isu perusakan lingkungan, saatnya Karangasem memfokuskan diri untuk membangun dan mengembangkan sektor pertanian dan peternakan guna menggantikan sektor pariwisata yang tengah sekarat serta mengurangi ketergantungan pada sektor galian C.
“Dengan lesunya sektor pariwisata, sesuai dengan program visi dan misi, kami di Karangasem akan fokus pada peningkatan perekonomian dalam arti luas. Yakni, lebih serius menggarap sektor pertanian dan peternakan serta sektor yang lainnya,” ujar Bupati Karangasem I Gede Dana, Rabu (21/4).
Dana mengakui, saat ini anggaran di Dinas Pertanian sangat terbatas. Namun, pihaknya akan tetap fokus di sektor pertanian. Bahkan, pada tahun anggaran 2022 mendatang, peningkatan anggaran di sektor pertanian dirancang meningkat sekitar 500 persen. “Sesuai visi dan misi kami, sektor pertanian menjadi prioritas pertama,” tegasnya.
Apabila pandemi Covid-19 terus berkepanjangan, kata dia, maka sektor pariwisata akan makin terpuruk. Jika terus megandalkan pariwisata saja, maka akan sulit bertahan. “Untung, pertanian kita men-support sebesar 24 persen untuk PAD, sehingga masih bisa memproduksi makanan. Inilah yang kita fokus genjot ke depan untuk meningkatkan pundi-pundi PAD dari sektor pertanian,” ujarnya.
Menurut Dana, pihaknya kini juga telah menggenjot pertanian skala perumahan, mulai dari sayur-sayuran, bumbu-bumbuan untuk dapat menambah penghasilan masyarakat. “Itu sudah kita genjot. Bahkan, kita sedang merancang bantuan bibit-bibit yang bakal diberikan kepada masyarakat untuk pengembangan pertanian perumahan itu,” kata birokrat asal Desa Datah ini.
Dana yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem ini menegaskan, pihaknya juga telah membuat rancangan kedaulatan pangan. Sehingga, ketersedian pangan untuk masyarakat Karangasem ini bisa dijaga.
Bahkan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang nantinya bisa dimulai dari program pejabat gemar makan ubi, nasi jagung sehingga kebutuhan pangan di Karangasem tidak kurang. “Jangan hanya mengandalkan beras saja. Kita akan dorong itu. Bila kita bersama mau mengkonsumsi itu, pangan akan mencukupi,” tegasnya.
Dana menambahkan, pelaksanaan proyek-proyek kecil di desa tetap akan dilaksanakan. Sehingga, penggarapan proyek yang ada di desa, tenaga kerjanya bisa dengan memberdayakan warga setempat. “Selama pandemi banyak warga yang menganggur akibat berhenti bekerja akibat dirumahkan, sehingga mereka bisa beralih profesi bekerja di proyek tersebut. Dengan begitu, maka ada penghasilan yang didapat oleh warga dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Langkah ini juga bagian dari pemulihan ekonomi masyarakat,” katanya memaparkan.
Menurut Dana, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk pemulihan ekonomi masyarakat di tengah situasi pandemi. Mulai dari mengedukasi masyarakat terkait disiplin prokes, dan melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara marathon.
Bantuan-bantuan terus dikucurkan untuk pemulihan perekonomian masyarakat. Tak hanya bantuan dari pemerintah daerah, bahkan pemerintah pusat juga memberikan bantuan, di antaranya dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) bagi masyarakat yang memiliki usaha akibat terdampak pandemi. “Bantuan ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Khusus untuk Karangasem, sasaran BPUM mencapai 24.700 KK yang dananya hampir Rp 26 miliar bergulir di Karangasem. Sehingga, nantinya kita akan imbau masyarakat penerima bantuan tersebut untuk menggunakan dengan sebaik-baiknya demi peningkatan ekonomi mereka,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)
Credit: Source link