Pimpinan DPR
Jakarta – Pasca Ketua DPR Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendapat teguran agar berhenti bicara tentang Novanto.
Fahri mengaku, banyak nasehat dari sejumlah orang untuk meminta berhenti bicara tentang Ketua Umum Partai Golkar itu. Sebab, Fahri dianggap membela Novanto secara berlebihan dan juga dianggap sebagai kejahatan luar biasa.
“Saya dinasehati agar menjaga nama baik dan memikirkan masa depan yang bisa hancur oleh sesuatu yang nampak bersimpati kepada orang yang dianggap koruptor kelas kakap ini,” tulis Fahri, melalui akun twitternya, di @fahrihamzah, Senin (20/11).
Kata Fahri, dirinya lama mempertimbangkan nasehat tersebut. Sebab, kedekatannya dengan Novanto setelah menjabat sebagai pimpinan DPR pada 2014 silam.
“Kata teman saya, “Menjadi anggota DPR saja sudah merusak citramu apalagi kemudian menjadi pembela ketua DPR bernama Setya Novanto, bisa hancur lu ri”, demikian nasehat bernada kecaman,” lanjut Fahri.
Namun, Fahri memegang prinsip, “Teman adalah teman dan kita selalu bersama sekalipun dalam kesusahan.”
Menurutnya, jika dalam penjelasannya nampak membela semata-mata karena azas praduga tak bersalah masih berlaku. Dimana, Novanto sudah tersangka dan ditahan tapi azas itu berlaku sampai ujung waktu.
“Dia telah menjadi teman saya. Dan saya harus terima dia dengan segala kelemahan dan kelebihannya. Teman adalah teman dan kesetiaan ditunjukkan dalam keadaan susah. Orang susah jangan ditinggal. Paling tidak kita temani dengan doa,” tegasnya.
Kata Fahri, masih ada pengadilan yang lebih akurat dan adil serta tempat ketika semua orang tidak bisa mengelak dan berbohong.
“Tapi bismillah, saya percaya kepada hati saya. Saya percaya bahwa setelah pengadilan manusia dan negara, ada yang lebih penting yaitu pengadilan Allah di akhirat kelak,” katanya.
Untuk itu, Fahri menegaskan, tidak mungkin berhentu bicara tentang Novanto, sementara semua orang sedang ramai membicarakannya.
“Pertama dia pimpinan DPR dan sampai sekarang dia masih pimpinan DPR. Saya juga pimpinan DPR dan sebagai wakil saya juga merasa bahwa situasi harus dijelaskan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, tidak punya bisnis dan tidak punya urusan keuangan dengan Novanto. “Berkali Novanto ingin membantu saya secara keuangan saya kembalikan,” tegasnya.
Alasannya, lanjut Fahri, karena sejak awal tidak mau pekerjaan yang dilakukan melampaui profesionalisme. “Saya juga sering memberikan masukan sebab saya merasa beliau banyak salah menempatkan posisi bisnisnya dan teman bisnisnya dari masa lalu,” jelasnya.
“Saya nasehati persoalan aturan dan etika agar dia membatasi diri. Tetapi saya tidak tahu asalkan itu tidak terjadi di tempat kerja saya maklumi. Itulah hidup dia dulu,” tegasnya.
TAGS : Warta DPR Pimpinan DPR Fahri Hamzah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25099/Fahri-Hamzah-Bongkar-Tragedi-Setya-Novanto/