Jangan Beli Kucing Dalam Karung

Jangan Beli Kucing Dalam Karung

JawaPos.com – Pemerintah membuka rekrutmen satu juta guru untuk formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Perekrutan ini akan menjadi hal yang penting dalam peningkatan kualitas pendidikan dalam negeri.

“Dimulai dari rekognisi (pengakuan kualitas) tenaga pendidik, InsyaAllah nanti pendidikan investasi peradaban bisa kita capai dengan ketersediaan SDM yang unggul,” ungkap Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI, Senin (24/5).

Untuk ini, ia mengusulkan agar DPR dapat secara langsung melakukan sinergi dengan pemerintah dalam melakukan perekrutan guru PPPK ini. Khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).

“Kami mengusulkan DPR bersinergi dengan pemerintah untuk fokus pengembangan 3T,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini perekrutan guru belum optimal secara proporsional. Sebab, masih belum menyandingkan tiga aspek dalam perekrutannya, yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif.

“Kami khawatir, tidak hanya bidang-bidang yang menuntut skill, karena teori tanpa praktek kita tidak bisa menghayati, banyak kajian teori tidak bisa berkembang. Maka sinergitas antara teori praktek itu kami usulkan untuk bisa dibantu dibersamai rekrutmen tenaga itu mempertimbangkan, tidak hanya aspek penalaran yang dominan, tapi juga psikomotorik dan afektifnya,” jelas Sumaryanto.

Bahkan, jika dalam perekrutan PPPK ini ketiga aspek tersebut tidak dimasukkan dalam kriteria, maka pemerintah diibaratkan membeli kucing dalam karung. Artinya, pemerintah belum mengetahui kualitas dari guru tersebut.

“Kalau kita tidak hati-hati dengan sistem rekrutmen yang berkembang, bukan tidak mungkin kita akan analog membeli kucing dalam karung, terutama dalam dimensi yang menuntut skill olahraga dan seni,” pungkasnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Saifan Zaking


Credit: Source link

Related Articles