JawaPos.com – Kasus konfirmasi positif Covid-19 melonjak di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim), khususnya Kabupaten Bangkalan. Kenaikan kasus ini dipicu oleh penularan pada klaster keluarga setelah mereka melakukan mudik lebaran.
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan bahwa data kasus Covid-19 terhitung 10 April hingga 7 Juni 2021 meningkat di 4 kecamatan. Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan mencatat kenaikan kasus konfirmasi positif dari 12 kasus menjadi total 322.
“Pasien Covid-19 tertinggi ada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger dan Kecamatan Kota,” kata Abdul Latif dalam keterangannya, Selasa (8/6).
Latif menambahkan, terkait dengan dampak lonjakan kasus Covid – 19 di Bangkalan, pihaknya telah menyiapkan 178 tenaga medis dan 121 tenaga vaksinator serta penambahan ruang dan tempat tidur untuk pasien Covid-19. Sebanyak 150 tempat tidur di RSUD Syarifa Ambami Ratoh Ebu saat ini terpakai 93 pasien, 74 tempat di Balai Diklat terpakai 35 dan di Balai Latihan Kerja (BLK) 30 tempat tidur terpakai 17 pasien OTG.
“Untuk penyekatan masih diberlakukan di wilayah Arosbaya, di penyeberangan Kamal dan akses masuk Suramadu sisi Madura,” ujar Latif.
Oleh karena itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito memastikan terus memonitor perkembangan Covid-19 di seluruh Indonesia, termasuk Jatim. Dia menginstruksikan penerapan 3T (testing , tracing dan treatment) harus terus ditingkatkan. Tak kalah pentingnya, mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan (prokes).
“Prokes memakai masker ini kuncinya, selalu menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan ini wajib diterapkan,” imbau Ganip.
Ganip juga meminta pihak rumah sakit untuk memastikan ketersediaan tempat tidur, tempat isolasi mandiri, zonasi protokol kesehatan dan kemampuan sumber daya manusia tenaga kesehatan dalam antisipasi penanganan lonjakan kasus Covid-19.
Selain itu, Ganip turut memberikan arahan terkait penguatan fungsi posko di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk dapat menjadi kontrol kasus harian Covid-19.
“Terus menerus lakukan pemantauan dan monitoring melalui posko yang ada di seluruh PPKM Mikro untuk dapat mengetahui kasus harian Covid-19 sehingga menjadi dasar kita dalam mengambil keputusan, membuat langkah strategis serta menjadi evaluasi dalam melakukan pengendalian kasus,” pungkasnya.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Muhammad Ridwan, ARM
Credit: Source link