JawaPos.com – Setelah sempat meninggi, bed occupancy rate (BOR) alias tingkat hunian bed rumah sakit (RS) maupun layanan kesehatan rujukan pasien Covid-19 di Jatim mulai menurun. Situasi terjadi seiring bertambahnya jumlah pasien yang dinyatakan sembuh.
Meski demikian, rata-rata okupansi RS/layanan kesehatan di Jatim belum ideal. Sebab, masih jauh di atas standar yang ditetapkan WHO.
Berdasar data pada awal pekan ini, rata-rata BOR di ICU Covid-19 berada di angka 82 persen. Sementara itu, bed isolasi sebesar 77 persen. Angka tersebut menurun dibanding pekan sebelumnya. Di sisi lain, yang sudah mendekati ideal adalah BOR di RS darurat (54 persen) dan rumah karantina (52 persen).
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penurunan BOR tidak berarti situasi pandemi di Jatim telah reda. ”Landai tidak berarti masyarakat boleh bebas,’’ katanya.
Apalagi, kata Khofifah, kondisi saat ini belum sesuai standar WHO. Yakni, di bawah 40 persen. Karena itu, upaya menekan angka persebaran Covid-19 harus diperkuat. ”Standar protokol kesehatan dan tetap disiplin,’’ tegasnya.
Mantan menteri sosial tersebut menyebutkan, BOR merupakan permasalahan hilir Covid-19, sedangkan ada permasalahan di hulu yang juga ditangani pemprov dan satgas Covid-19. Salah satunya, vaksinasi. ”Kami terus menggenjot cakupan vaksinasi agar terus meluas,’’ ungkapnya.
Belum idealnya BOR di RS/ layanan kesehatan di Jatim juga terlihat dari masih banyaknya pasien positif Covid-19 yang kesulitan untuk mendapat layanan. Sebab, masih cukup banyak RS yang sudah penuh.
Editor : Dhimas Ginanjar
Reporter : riq/yud/ds/c13/ris
Credit: Source link