Soal Kelangkaan Chip, Menperin Sebut Peluang Baru Bagi Industri

Soal Kelangkaan Chip, Menperin Sebut Peluang Baru Bagi Industri

JawaPos.com – Menteri Perindustri Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, saat ini dunia tengah mengalami kelangkaan chip. Padahal, kebutuhan chip sedang tinggi di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini dapat menjadi peluang bagi dunia usaha Indonesia untuk mengembangkan industri semi konduktor dalam negeri. Bahkan, menurutnya, hal ini dapat menjadi peluang bagi industri bahkan startup investor di Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan manufaktur chip dari berbagai negara yang sedang tumbuh terutama Amerika, Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa.

“Tantangan ini memberikan peluang baru sebetulnya bagi industri dan startup investor Indonesia untuk melakukan kontrak manufacturing chip yang sedang tumbuh di berbagai negara,” ujarnya dalam webinar Global chip Shortage and Indonesian Industry Opportunities, Selasa (31/8).

Agus memaparkan, kebutuhan chip dunia terus mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan zaman. Fungsi chip pun semakin lama semakin kompleks hingga dapat mengontrol artificial intelligence sejalan dengan perkembangan industri 4.0.

“Peran strategis industri chip ini menjadi semakin tinggi dalam pertumbuhan ekonomi global maupun nasional,” imbuhnya.

Agus menyebut, Indonesia sendiri telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0. Penguatan dan pendalaman industri ini juga tak terlepas dari kebutuhan chip. Sementara, rantai pasok chip mengalami gangguan karena adanya perang dagang dan dampak pandemi Covid-19.

“Kita semua juga memahami bahwa akhir-akhir ini sejak pandemi Covid-19 muncul serta adanya tensi politik perang dagang antara Amerika dan China ini berdampak pada rantai pasokan chip,” tuturnya.

Agus menambahkan, strategi pembangunan industri semi konduktor ini perlu dilakukan dengan berbagai opsi pengembangannya, mengingat industri ini membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mendirikan fabrikasinya dan jumlah investasinya yang besar.

“Serta tersedianya atau kebutuhan tersedianya high skill engineer control yang sangat ketat, termasuk zero partikel dalam prosesnya,” pungkasnya.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link

Related Articles