JAKARTA, KRJogja.com – Produk minuman kemasan kini sedang ramai-ramai mengurangi limbah plastik. Salahsatunya Nestle, yang berkomitmen menjadikan 100 persen kemasannya dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Selain itu juga untuk mengurangi sepertiga penggunaan resin plastik baru pada 2025. Hal tersebut sejalan dengan ambisi pemerintah mengurangi 30 persen sampah di Indonesia dan mengelola 70 persen sampah pada 2025.
Mewujudkan komitmen tersebut, Nestle Indonesia dengan dukungan Nestle R&D Accelerator di Singapura dan bekerja sama dengan Siklus melakukan studi pengembangan kemasan menggunakan sistem isi ulang di Tebet Barat Dalam, Jakarta. Menurut Ganesan Ampalavanar, President Director PT Nestle Indonesia, sampah kemasan plastik dan pengelolaannya telah menjadi tantangan global, termasuk di Indonesia.
“Nestle Indonesia komitmen fokus mengurangi sampah kemasan plastik dan menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan,” terang Ganesan, Selasa (7/9/2021). “Kerja sama dengan Siklus, akan memungkinkan kami mengukur manfaat positif sistem kemasan isi ulang terhadap lingkungan serta penerimaan dan pengalaman berbelanja konsumen,” ujarnya.
Studi pengembangan kemasan dengan sistem isi ulang berlangsung tiga bulan di daerah Tebet Jakarta dan PT Nestle Indonesia menjamin kualitas dan keamanan produk-produk yang akan didistribusikan. Sepeda Siklus akan mendistribusikan produk makanan dan minuman di daerah perumahan atau konsumen bisa memesan melalui aplikasi.
Credit: Source link