Yeay! Bunda, ayah, siapa yang anaknya mulai masuk sekolah bulan ini? Si kecil tidak main bareng teman sekelasnya hampir dua tahun lho. Superkangen deh. Nah, parents perlu mempersiapkan semua kebutuhan anak untuk belajar di sekolah lagi. Termasuk kesiapan mental anak.
—
BUKU? Sudah. Tas? Oke. Sepatu? Sudah bersih dan mengkilap. Dasi atau atribut seragam? Lengkap! Eits, ada kebutuhan lain yang perlu parents siapkan yes. Menurut konselor anak dan pernikahan Rensia Sanvira, ada beberapa bekal yang diperlukan. Di antaranya, disiplin waktu, membuat perencanaan, disiplin protokol kesehatan, sampai cara berkomunikasi langsung dengan orang lain.
Mengapa perlu disiapkan cara berkomunikasi langsung dengan orang lain? Rensia mengatakan, selama 1,5 tahun, anak belajar hingga berinteraksi dengan temannya secara digital (online). Tidak berinteraksi langsung. ”Termasuk bagaimana mengucapkan kata maaf dan terima kasih. Serta bagaimana menyapa teman, terutama anak yang baru masuk sekolah,” kata perempuan kelahiran Surabaya itu.
Kesabaran ekstra dibutuhkan parents untuk menghadapi anak yang akan belajar lagi di sekolah. Salah satu tantangannya adalah membangunkan anak lebih awal. Misalnya, si kecil yang masuk sekolah pukul 07.00. Biasanya, ketika anak belajar online, anak bangun lebih siang.
Bangun kembali kebiasaan-kebiasaan lama saat anak masih sekolah offline. Misalnya, jam bangun lebih pagi dan tidur tak terlalu malam. Awasi penggunaan gadget atau gawai. Ketika sekolah online, mungkin anak bisa lebih akrab dengan gawai. ”Nah, saat sekolah offline, coba dipantau lebih ketat lagi. Jangan sampai jadi alasan anak buat main gadget,’’ ujar Rensia.
Adakah waktu ideal untuk membangun kembali kebiasaan-kebiasaan tersebut? Pendiri situs Mamalyfe.id itu mengungkapkan, menanamkan kebiasaan minimal 14 hari sebelum sekolah offline dimulai. Sebetulnya, lanjut dia, paling bagus selama 21 hari untuk membentuk habit anak.
Karena pandemi belum usai, parents perlu berpesan mengenai protokol kesehatan. Mulai bagaimana mengganti masker serta kapan harus menggunakan sanitizer. Apabila merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh, anak diminta segera melapor kepada guru.
Ikut Mempersiapkan Kebutuhan Sekolah
INDAH Carolina tak kalah antusias dengan Habibi, 11, setelah tahu pengumuman bahwa siswa akan belajar kembali di sekolah. Kali pertama mendengar informasi tersebut yang disampaikan sekolah melalui online (dalam jaringan), Habibi lantas berteriak. Indah yang ada di samping Habibi sempat kaget.
”Hore main di sekolah lagi, kata si Habibi. Habibi ada di sebelah aku. Karena sekolah mewajibkan siswa ikut Zoom (online, Red) waktu itu,” kata Indah. Selama 1,5 tahun, Habibi tak bisa bertemu dengan teman-temannya.
Credit: Source link