JawaPos.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, produktivitas merupakan sasaran antara agar tujuan pembangunan pertanian nasional tercapai. Salah satu upaya peningkatan produktivitas dilakukan dengan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
Program RJIT ini terbukti mampu mendongkrak produktivitas, salah satunya seperti yang dirasakan oleh Kelompok Tani Taruna Tani di Desa Batupapan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, air merupakan kebutuhan utama dalam sektor pertanian. “Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu manajemen air menjadi sangat penting,” ujar Mentan SYL Selasa (12/10).
Instansinya, Mentan SYL melanjutkan, memiliki sejumlah kegiatan guna mendukung manajemen air, salah satunya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada sehingga air dapat betul betul termanfaatkan untuk mencapai tiga kali (panen),” harap Mentan SYL.
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menambahkan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata dia, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. “Akibatnya efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang,” jelas Ali.
Dikatakannya, tujuan dari kegiatan RJIT adalah memperbaiki sekaligus meningkatkan fungsi dari saluran irigasi. Sehingga air yang ada di saluran irigasi bisa menjangkau lahan pertanian lebih luas lagi.
Lewat kegiatan RJIT, Ali berharap kondisi infrastruktur jaringan dapat ditingkatkan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan provitas lahan.”
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link