JawaPos.com – Selama hampir dua tahun pandemi melanda tanah air dan global, banyak sektor terkena dampak. Jumlah pengangguran bertambah karena terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Namun, di balik itu, ada sektor yang tetap bertahan, yakni pertanian.
Ketangguhan sektor pertanian ini memantik kesadaran Pemuda Tani HKTI untuk mengajak para generasi muda agar melirik pertanian. “Pertanian adalah sektor yang tangguh dengan segala badai yang melanda,” ujar Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI Rina Saadah kepada wartawan, Jumat (29/10).
Momentum sumpah pemuda 28 Oktober 2021 dijadikan Pemuda HKTI untuk angkat bicara soal pertanian di tengah kondisi bangsa yang cukup sulit akibat pandemi.
Rina Saadah menyebut tidak sedikit generasi muda terdampak karena pandemi. Mereka itu umumnya yang hidup sebagai pekerja. Ketika pandemi, para pekerja terpaksa dirumahkan dan PHK. Hal itu dipicu perusahaan tidak mampu berproduksi atau menjalankan bisnisnya. Sementara pemuda yang bertani tetap bisa eksis.
Untuk itu, Rina Saadah mengajak kaum muda untuk terjun ke dunia pertanian dan bersama-sama mengubah paradigma petani. “Petani selalu diidentikan pekerjaan orang tua dan tak menjamin kesejahteraan, paradigma tersebut harus kita ubah,” ujarnya penuh semangat.
Menurut dia, di tengah kemajuan teknologi dan inovasi saat ini, pertanian ke depannya adalah sektor pekerjaan yang sangat menjanjikan. Sudah saatnya para pemuda untuk bertani. Dengan hadirnya generasi muda di sektor pertanian, mereka ikut berkontribusi pada perekonomian negara.
Credit: Source link