JAKARTA, BALIPOST.com – Nusa Tenggara Timur (NTT) kini menjadi bagian dari destinasi super prioriras yang sedang dikembangkan Pemerintah Pusat. Dalam membangun pariwisata modern di NTT, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate membeberkan upaya mempercepat digitalisasi sektor pariwisata dengan membangun infrastruktur digital.
Berbicara dalam Webinar HUT ke-63 Provinsi Nusa Tenggara Timur: Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT, yang berlangsung secara virtual dari Jakarta, Kamis (16/12), Johnny mengatakan untuk kawasan NTT, Pemerintah membangun Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang didukung dengan infrastruktur digital dan pengembangan smart city. Hal itu sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi, khususnya sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.
“Presiden Joko Widodo telah secara tegas menyampaikan kebijakannya untuk membangun destinasi wisata premium. Salah satu destinasi wisata super prioritas adalah Labuan Bajo atau Wilayah Flores. Dalam hal ini, tidak hanya daerah Labuan Bajo atau Pulau Komodo, tetapi juga menyangkut wilayah enklave periferal yang memberikan dukungan kepariwisataan Labuan Bajo atau Komodo itu sendiri,” ujar Menkominfo, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Menteri Johnny, pembangunan infrastruktur digital merupakan upaya untuk mendukung akselerasi digital nasional. Hal itu dilaksanakan dengan cara membangun akses telekomunikasi dengan jaringan 4G atau akses internet cepat seperti WIFI di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang ada di NTT.
“Mengingat, banyak daerah atau desa dan kelurahan yang belum terjangkau. Nusa Tenggara Timur adalah bagian dari jaringan lintas selatan serat optik nasional yang menghubungkan Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian Timur melalui jalur Selatan,” jelasnya.
Menkominfo menjelaskan awalnya jaringan tulang punggung internet cepat Palapa Ring yang menghubungkan Indonesia bagian Barat dengan bagian Timur melintasi wilayah utara, yakni Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua. “Semua wilayahnya sudah terhubung secara fiber optic. Jaringan ini dibangun oleh Kominfo ditambah dengan jaringan-jaringan fiber optic yang dibangun oleh sektor privat. Kalau kita lihat secara keseluruhan itu ada 459.000 lebih KM panjang jaringan serat optik kita di darat dan di laut di seluruh Indonesia, termasuk NTT,” ungkapnya.
Pemerintah juga sedang membangun middle-mile yang akan menghubungkan antara jaringan tulang punggung Palapa Ring dengan akses Base Transceiver Station (BTS). Hal itu dilakukan untuk menghadirkan sinyal 4G dan akses internet.
“Pemanfaatan satelit untuk mengisi wilayah-wilayah pariwisata yang belum tersedia dengan sinyal 4G coverage dengan menghadirkan akses internet. Kita memanfaatkan 9 satelit, termasuk biar pemanfaatan akses internet untuk Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan untuk memperkuat akses internet, pemerintah juga membangun Satelit Multifungsi yang nanti akan ditempatkan di orbit pada air tahun 2023 dengan kapasitas 150 Gbps. “SATRIA-1 (merupakan) satelit terbesar di Asia dan nomor 5 terbesar di dunia yang akan digunakan untuk 150.000 layanan publik, 93.000 sekolah, puluhan ribu kantor pemerintahan, desa, fasilitas kesehatan, kamtibmas. Kita akan siapkan untuk memberikan dukungan bagi telekomunikasi nasional Indonesia,” jelasnya.
Menteri Johnny menyatakan untuk jaringan the last mile, Pemerintah sedang membangun Base Transceiver Station (BTS) dengan prioritas di daerah 3T sebanyak 12.548 desa dan kelurahan yang masih blankspot. “Di NTT itu sudah dibangun 156 BTS 4G. Namun belum cukup, masih dibutuhkan sekitar 421 BTS untuk desa dan kelurahan di Nusa Tenggara Timur yang sedang kami bangun di tahun 2021 dan Tahun 2022,” ujarnya.
Menkominfo menargetkan pada akhir 2022 mendatang, seluruh desa dan kelurahan di Nusa Tenggara Timur sudah dapat dilayani seluruhnya oleh sinyal 4G. Pada 2023 dilengkapi dengan layanan high throughput satellite SATRIA-1 yang akan diletakkan di orbit.
Oleh karena itu, Menkominfo mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mendukung pengembangan pariwisata.
“Program smart city yang baru saja kita kembangkan untuk destinasi wisata super prioritas, termasuk Kabupaten Kupang, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, dan Kabupaten Manggarai Timur,” tandasnya. (kmb/balipost)
Credit: Source link