JawaPos.com – Nama Sintya Marisca terkenal berkat video jogetnya dengan lagu almarhum Didi Kempot yang viral di media sosial pada 2019. Sebelum videonya viral, perempuan 22 tahun itu sudah aktif di dunia hiburan sejak tujuh tahun lalu. Tawaran bermain sinetron, film, hingga bernyanyi sering berdatangan. Di waktu luangnya, Sintya lebih suka melepas penat bersama sahabat setianya. Bukan manusia, melainkan skuter Vespa PTS 100 yang diberi nama Cantika.
—
Bagaimana cara Sintya mendapatkan Cantika?
Wah, ceritanya panjang kalau sama si Cantika ini. Jadi, ia adalah salah satu keinginan aku yang akhirnya kebeli di 2020. Cantika imut banget, joknya juga udah sengaja didesain buat sendirian karena kebetulan aku jomblo.
Cantika merupakan jenis skuter jadul (jaman dulu) yang harganya mencapai puluhan juta rupiah. Berapa kocek yang dirogoh untuk mendapatkan Cantika?
Ah, ada deh itu mah, nggak usah diomongin. Alhamdulillah, intinya kebeli dengan uang sendiri. Tapi, lumayan hoki lah kalau soal harga. Soalnya, aku beli di luar daerah.
Vespa PTS 100 ini diburu banyak scooterist (peminat skuter). Cantika pernah ditawar peminat skuter?
Ya begitu dah, hehehe. Sebenarnya nggak mau kalau Cantika ditawar, tapi emang banyak mulut yang sompral. Ya paling aku jawab, “Makasih ya, tapi maaf belum dijual.”
Ada rencana menambah koleksi?
Pengin banget sih. Tapi, kadang-kadang aku bukan kepingin nambah Vespa lagi. Mungkin mau nambah koleksi sepeda motor custom.
Apa sih yang bikin Sintya hobi skuteran?
Salah satu poinnya, silaturahmi para scoteerist. Walaupun pasti ada dramanya, aku paling suka sama kekompakan mereka.
Biasanya, kapan Sintya meluangkan waktu untuk berkendara naik Cantika?
Aku sering ikut sunmori (Sunday morning ride) karena kebetulan syuting stripping aku juga mulai pukul 10.00 pagi atau 11.00 siang. Sebisa mungkin aku sempetin gas sekalian jaga silaturahmi sama scooterist lainnya. Itu harus dilakukan karena jadi proses healing biar nggak kena mental, hahaha.
Paling jauh, Sintya skuteran di mana?
Alhamdulillah, riding di Sumba dan Labuan Bajo udah pernah. Semoga suatu saat nanti bisa touring keliling Indonesia.
Geng motor sempat didiskriminasi, bagaimana kamu menanggapi itu sebagai scooterist?
Jujur, sebenarnya sempat ngerasa gedek juga sih. Tapi, bukan tugas aku buat nyetop mulut orang-orang. Yang penting menurut aku pribadi, perbaiki diri sendiri aja. Itu udah paling benar deh.
Credit: Source link