Masa kini banyak keluarga yang punya mobil lebih dari satu. Entah karena kebutuhan atau punya rezeki lebih. Padahal, garasi atau carport mereka hanya muat untuk satu mobil. Atau, malah tak punya carport. Dengan demikian, kendaraan harus diparkir di pinggir jalan, bahkan di depan rumah tetangga.
—
LALU, bagaimana jika mereka tinggal di perumahan atau perkampungan yang jalan-jalannya relatif kecil? Yang bahkan jalannya mungkin hanya ngepas untuk dua mobil bersisipan? Juga, bagaimana jika saat bertamu ke rumah kenalan, kita harus parkir di depan pagar rumah orang. Karena rumah kenalan kita tidak cukup luas untuk kita bisa parkir di dalam halamannya.
Lahan dan Kebutuhan
Masalah tentang jalan permukiman, mobil, lahan, dan parkir ini memang sebuah masalah sosial yang bisa jadi friksi atau menimbulkan ketegangan antartetangga, bila tidak tepat dalam menyikapi. Namun, apa sih arti dari hidup bersama di sebuah lingkungan dengan sebuah kebutuhan dan keterbatasan akan lahan? Tiap orang ingin hidup dalam kenyamanan, di mana pun dan seberapa pun lahan yang dimiliki. Itu manusiawi.
Timbul Rasa Tak Nyaman
Tentang jalan, lahan bersama, kendaraan, dan kebutuhan para penghuni rumah, ini sering menimbulkan ’’sesuatu’’. Ada hal-hal yang bikin penghuni tidak nyaman. Misalnya, ada tamu tetangga yang parkir di depan pagar kita. Spontan kita langsung membatin ’’Mobil siapa sih itu?’’ atau ’’Tamu siapa sih itu?’’. Kita seperti merasa kurang ikhlas. Kita merasa lahan kita dipakai atau diambil. Atau, misalnya saat ada tetangga yang mungkin karena sedang butuh, terpaksa parkir di area rumah kita.
Lantas, Solusinya?
Credit: Source link