JAKARTA, BALIPOST.com – Sepanjang 2021, layanan komersial 5G sudah hadir di 13 kota di Indonesia. Layanan yang dihadirkan 3 operator itu berada di sejumlah area residensial dan hotspot.
Menurut Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, saat konferensi pers “Kaleidoskop Kementerian Kominfo Tahun 2021 dan Outlook Tahun 2022,” Kamis (30/12), pengembangan 5G juga terealisasi melalui upaya menghadirkan 5G experience di berbagai event nasional. Di antaranya pada acara peluncuran Gerakan Bangga Buatan Indonesia di Labuan Bajo, PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, dan pameran Pusat Inovasi Digital Industri 4.0 di Jakarta.
Kehadiran 5G experience tersebut merupakan hasil sinergi antara Kementerian Kominfo dengan operator seluler di Indonesia. “Kominfo akan terus mendorong pengembangan konektivitas 5G, salah satunya dengan menghadirkan 5G experience dalam gelaran MotoGP Mandalika tahun 2022 dan event penting pada G20 mendatang,” terang Dedy.
Ia membeberkan Kominfo terus melakukan upaya penataan atau farming dan refarming spektrum frekuensi, termasuk melalui persiapan pelaksanaan program Analog Switch Off (ASO). Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk mengoptimalkan kualitas layanan jaringan 4G maupun pengembangan jaringan 5G di Indonesia.
Farming dan refarming spektrum frekuensi juga akan dilakukan melalui program ASO. Program ASO mendorong masyarakat bermigrasi dari TV analog ke TV digital, sehingga masyarakat dapat menerima kualitas siaran yang lebih bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya.
ASO akan diberlakukan dalam tiga tahap, yakni: (1) ASO Tahap I pada 30 April 2022; (2) ASO Tahap II pada 25 Agustus 2022; dan (3) ASO Tahap III pada 2 November 2022. “Dengan demikian, Indonesia akan segera menyambut era baru siaran TV digital,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima.
Dalam menyambut pelaksanaan ASO, masih ditemui tantangan seperti terkait komitmen penyelenggara layanan multipleksing untuk berkontribusi dalam penyediaan set top box gratis kepada rumah tangga miskin secara mencukupi. “Kementerian Kominfo terus mendorong agar komitmen penyelenggara multipleksing dapat memenuhi kebutuhan STB tersebut,” tutup Dedy Permadi. (kmb/balipost)
Credit: Source link