INDOPOS.CO.ID – Sebagian orang mengalami masalah psikologis selama pandemi Covid-19. Masalah paling banyak dialami ialah depresi, kecemasan dan stres pasca trauma.
Berdasar surveilans yang dilakukan kepada 2.364 responden Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) pada Mei 2020 menunjukkan, 69 persen responden mengalami masalah psikologis.
Presentasenya 67 persen mengalami depresi, 68 persen mengalami kecemasan dan 77 persen mengalami stres pasca trauma. Maka masalah mengenai depresi penting dibahas. Itu melansir laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Psikolog Gadjah Mada Medical Center Nopi Rosyida menjelaskan, dalam depresi istilah Major Depressive Disorder (terdapat sembilan simtom). Setidaknya ada lima simtom dialami dalam dua minggu yang sama.
“Ini kita sampaikan kepada teman-teman bukan untuk self-diagnose tetapi memberikan gambaran secara umum seperti apa depresi itu,” jelas Nopi dalam laman resmi UGM dilihat, Rabu (23/2/2022).
Pertama, perasaan tertekan pada sebagian besar waktu, hampir setiap hari, ditunjukkan oleh laporan pribadi misalnya merasa sedih, kosong, dan putus asa.
Kedua, berkurangnya minat atau kesenangan secara nyata pada semua atau sejumlah besar aktivitas. Ketiga, penurunan/peningkatan berat badan yang signifikan ketika tidak melakukan diet/program penambahan berat badan.
“Keempat, insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari. Kelima, agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap har.
Simtom selanjutnya, merasa tidak berharga atau memiliki rasa bersalah berlebihan, berkurangnya kemampuan berpikir/berkonsentrasi.
Selain itu, pikiran tentang kematian yang berulang (bukan ketakutan akan kematian), ide bunuh diri yang berulang baik tanpa rencana atau rencana yang jelas dalam bunuh diri.
“Jika memang merasa demikian ini harus dikonfirmasi, datang ke psikolog atau ke psikiater langsung karena bisa jadi ada beberapa simtom mirip tetapi bisa jadi bukan depresi, namun gangguan lain,” papar Nopi.
Credit: Source link