JawaPos.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan 10 kelembagaan Sistem Resi Gudang (SRG) di wilayah potensial di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan SRG tahun 2022 akan diperluas dengan fokus quick win pada triwulan I di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Sulawesi Utara.
“Kita dorong pengembangan Sistem Resi Gudang Ikan di Jawa Tengah untuk stabilisasi harga ikan,” kata Artati dalam keterangan resminya, Sabtu (26/2).
Artati memastikan, KKP bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan akan komitmen mengawal SRG. Menurutnya, pengembangan SRG diperlukan untuk menjawab kebutuhan pelaku perikanan khususnya nelayan, akibat volatilitas harga komoditas.
Terlebih, ketersediaan ikan laut yang didaratkan, berfluktuasi tergantung faktor alam maupun faktor manusia. “Keterlimpahan hasil tangkapan ketika musim ikan menyebabkan harga jatuh, sehingga akan disimpan di dalam Gudang beku selama waktu tertentu hingga harga stabil,” jelasnya.
Melalui mekanisme SRG, lanjutnya, kebutuhan modal usaha nelayan saat masa musim tersebut dapat diatasi dengan cara menjaminkan ikan yang diterbitkan resi Gudang kepada Lembaga pembiayaan dengan bunga yang kompetitif.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link