JawaPos.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempromosikan ikan hias nusantara melalui kontes ikan hias. Kali ini kontes ikan hias berskala nasional diadakan di Bali bekerjasama dengan Bali Club Arowana melalui pameran dan kontes ikan hias Arwana.
“Bali kita pilih karena pulau dewata memiliki magnet bagi wisatawan baik domestik maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti dalam keterangannya, Selasa (29/3).
Melalui kontes ini, ia ingin menunjukkan kekayaan ikan hias Indonesia yang berlimpah kepada para pelancong di Pulau Dewata yang kini kembali bergeliat. “Ikan hias arwana dipilih karena ikan arwana merupakan ikan hias asli endemik Indonesia, memiliki daya saing tinggi dan tidak dimiliki oleh negara lain,” tuturnya.
Berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen PDSPKP, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada periode tahun 2017 hingga 2021 mengalami peningkatan, yaitu sebesar USD 27,6 juta pada tahun 2017 menjadi USD 34,5 juta pada tahun 2021, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,11 persen.
Menurutnya, permintaan ikan hias untuk pasar ekspor pada tahun 2021 didominasi oleh ikan hias air tawar sebesar 80,63 persen atau senilai USD 27,8 juta, dengan jenis ikan hias yang paling diminati adalah arwana (super red dan jardini), lalu diikuti oleh cupang, botia, koi, maskoki, oscar dan lain-lain.
Pada periode yang sama, lanjut Artati, nilai ekspor ikan hias arwana juga mengalami peningkatan dari USD 7,05 juta pada tahun 2017 meningkat menjadi USD 7,46 juta pada tahun 2021 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,8 persen.
Menurutnya, ekspor ikan hias arwana Indonesia pada tahun 2021 adalah ikan hias Arwana Super Red (Scleropages formosus) dengan nilai sebesar USD 7,3 juta (98,74 persen), sedangkan untuk ikan hias Arwana Jardini (Scleropages jardini) dengan nilai sebesar USD 94,25 ribu (1,26 persen).
“Hal ini menunjukkan ikan hias khususnya arwana, dengan segala keindahannya sangat diminati di pasar internasional dan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan,” imbuh dia.
Artati menambahkan bahwa kontes arwana ini didukung secara penuh oleh KKP melalui Ditjen PDSPKP, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL), dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali.
“Ini membuktikan bahwa pemerintah pusat dan daerah berkomitmen mendukung pengembangan ikan hias,” tutup Artati.
Credit: Source link